Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Tips Memperbaiki Kualitas Buah Durian

Kompas.com - 10/02/2023, 14:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Durian adalah salah satu buah populer yang banyak disukai karena rasanya yang istimewa. Seringkali, ketika akan membuka buah durian, muncul harapan rasanya lezat, namun faktanya kerap tidak demikian.

Setelah buah durian dibuka, tidak jarang kita menjadi kecewa karena ternyata rasanya hambar dan teksturnya lembek. Sering juga daging buahnya sebagian mentah dan keras.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (10/2/2023), masalah buah durian yang hambar dan mengkal umumnya dialami pekebun durian yang menanam varietas yang berbuah besar seperti durian monthong. Biasanya setelah berbuah beberapa kali, hasil panennya cukup bagus dan buahnya lebat.

Baca juga: Cara Pembuahan Durian di Luar Musim ala Thailand

Ilustrasi durian. Shutterstock/kwanchai.c Ilustrasi durian.

Namun, setelah berbuah lebat tidak jarang pohon durian menjadi meranggas, cabangnya kecil, dan rantingnya mengering bahkan kemudian sebagian tanaman mati.

Hal tersebut karena tanaman kekurangan unsur hara, terutama kalsium (Ca). Pada tanaman durian yang aktif tumbuh, kalsium dibutuhkan setara dengan jumlah kalium (K).

Akan tetapi, umumnya pekebun durian hanya memberikan pupuk NPK. Akibatnya setelah beberapa kali berbuah, tanaman kekurangan unsur tersebut.

Berikut beberapa cara meningkatkan kualitas buah durian yang dapat dilakukan.

Baca juga: Manfaat Buah Durian untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya

1. Pemupukan tepat dan berimbang

Pemupukan durian terbagi atas dua hal, yakni pemupukan utama dan pemupukan tambahan. Pemupukan utama menggunakan unsur makro, kompos, dan kapur pertanian atau kapur dolomit.

Ilustrasi pohon durian.Shutterstock/sweetheart studio Ilustrasi pohon durian.

Pemupukan utama dilakukan selama tiga kali dalam setahun yaitu setelah masa panen puncak, sebelum masa berbunga dan saat pembesaran buah.

Pemupukan pertama dilaksanakan setelah semua buah dipanen, sebelum dipupuk, tunas tunas air dan cabang serta ranting yang sakit dan terlalu rimbun dipangkas.

Selanjutnya diberikan kompos atau pupuk kandang 2 sampai 2,5 kg per meter persegi, kapur dolomit sebanyak 50 sampai 100 gram per meter persegi, dan pupuk NPK sebanyak 15 sampai 25 gram per meter persegi.

Baca juga: Cara Grafting Durian agar Menghasilkan Bibit Unggul

Ilustrasi pupuk NPK. SHUTTERSTOCK/CRINIGER KOLIO Ilustrasi pupuk NPK.

Pemupukan kedua dilaksanakan empat bulan setelah pemupukan pertama pada akhir musim. Pupuk yang diberikan yaitu pupuk SP-36 15 sampai 20 gram per meter persegi dan pupuk NPK sebanyak 7 sampai 10 gram per meter persegi.

Pemupukan ketiga dilaksanakan empat bulan setelah pemupukan kedua atau pada pertengahan masa pembesaran buah, sekitar 60 sampai 75 hari setelah bunga mekar.

Pupuk yang diberikan yaitu pupuk SP-36 sebanyak 3 sampai 6 gram per meter persegi dan pupuk KCl sebanyak 7 sampai 10 gram per meter persegi.

Adapun pemupukan tambahan dilakukan untuk keperluan tertentu. Cara mengaplikasikan pupuk tambahan adalah sebagai berikut.

Baca juga: Tips Memaksa Durian Berbuah di Luar Musim

Pupuk daun tipe D, untuk pertumbuhan vegetatif. Diaplikasikan dengan cara semprot pada daun setelah tanaman mengalami pertunasan.

Ilustrasi tanaman durian, pohon durian. SHUTTERSTOCK/KOSOL PHUNJUI Ilustrasi tanaman durian, pohon durian.

Pupuk Daun tipe B, untuk pertumbuhan buah dan bunga. Pupuk ini diaplikasikan dengan cara semprot pada bunga dan daun pada saat mulai muncul bunga sebesar mata kepiting (Stadia I) dan diulang setiap 10 hari atau 14 hari sampai buah masak (dua minggu sebelum panen).

Kalium nitrat (KNO3) dan kalsium nitrat (CaNO3) untuk meningkatkan kualitas rasa,teksturdan warna daging buah.

Aplikasinya masing-masing pupuk sebanyak 50 gram dilarutkan dalam 20 liter air lalu disemprotkan pada daun atau disiramkan di area perakaran pada satu bulan sebelum panen (75 sampai 90 hari setelah bunga mekar).

Baca juga: Tips Agar Bunga Durian Tidak Rontok, Bagaimana Caranya?

2. Pengaturan jumlah bunga dan bakal buah

Pengelolaan bunga dan bakal buah berdasarkan fase perkembangan tanaman dilakukan dengan cara sebagai berikut.

Stadia bunga II (elongasi : bunga sebesar batang korek api), mulai dilakukan pengurangan bunga,terutama yang letaknya di ujung cabang dan yang tumbuh dicabang kecil (diameter kurang dari 3 cm).

Pada dua lokasi ini diusahakan tidak ada bunga karena kalau menjadi buah kualitasnya rendah.

Stadia bunga III (bunga mekar sampai kelopak bunga lepas), dilakukan pengurangan jumlah bunga pada cabang produksi. Pengurangan dilakukan pada dompolan yang terlalu rapat dan kuntum bunga yang beda umurnya terlalu jauh.

Baca juga: 4 Penyakit Tanaman Durian dan Cara Mengendalikannya

Stadia Buah I (buah seukuran kelereng sampai sebesar telur) dilakukan pengurangan buah yang tidak normal atau terserang hama penyakit.

Stadia Buah II (Buah seukuran bola tenis) dilakukan penjarangan lagi dengan menyisakan 1 sampai 2 buah per dompol. Pada stadia ini jumlah buah sudah mendekati jumlah buah yang ditargetkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau