Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Media Tanam Terarium yang Mudah Didapat

Kompas.com - 22/02/2023, 13:34 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan sebelum menanam tanaman hias dengan metode terarium yaitu menyiapkan media tanam yang tepat.

Penggunaan media tanam yang tepat dapat menjaga sistem drainase tetap ideal untuk pertumbuhan tanaman hias.

Dikutip dari buku Membuka Terarium Taman Mungil dalam Wadah Kaca, Rabu (22/2/2023), media tanam terarium bisa berasal dari arang kayu, moss, kompos atau humus, dan zeolit. Berikut penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Mengenal Terarium, Budidaya Tanaman Hias yang Unik dan Estetik

1. Arang kayu

Arang kayu biasanya ditempatkan di bagian paling bawah wadah terarium. Arang kayu yang masih dalam bentuk bongkahan, sebaiknya ditumbuk terlebih dahulu sampai ukurannya menjadi 3 hingga 5 cm.

Arang kayu juga sebaiknya dijemur terlebih dahulu sampai kering. Penggunaan arang kayu dalam terarium berguna sebagai drainase dan menyerap gas beracun dari perakaran.

Ilustrasi terarium, tanaman di dalam terarium. SHUTTERSTOCK/AFRICA STUDIO Ilustrasi terarium, tanaman di dalam terarium.

Arang kayu kering juga sebaiknya dicelupkan terlebih dahulu pada larutan pupuk dan rendam semalaman agar pupuk bisa menyerap pada media tanam tersebut.

Pupuk yang digunakan yaitu Urea dan NPK sebanyak masing-masing satu sendok makan. Pupuk tersebut kemudian dilarutkan dalam air sebanyak 10 liter.

Baca juga: Cara Menanam Anggrek dengan Arang, Mudah dan Praktis

2. Moss

Media tanam terarium lainnya yang bisa digunakan yaitu moss dari tanaman lumut yang sudah kering. Moss merupakan media tanam yang ringan dan biasanya ditempatkan di dasar wadah terarium.

Moss yang akan digunakan sebagai media tanam sebaiknya dibasahi terlebih dahulu. Kemudian tempatkan moss di dasar terarium bersama arang kayu dengan ketinggian kurang lebih 2,5 cm. Media tanam ini berguna untuk menyerap air siraman.

3. Kompos dan humus

Setelah arang kayu dan moss, tambahkan media tanam lain berupa pupuk organik kompos dan humus. Dalam budidaya tanaman terarium, kompos dan humus bisa dicampurkan dengan perbandingan 1:1.

Campuran tersebut kemudian diletakkan di atas moss setebal 5 hingga 8 cm. Akan tetapi, sebelum digunakan kompos dan humus harus disterilisasi terlebih dahulu dengan cara menyiramkan air panas.

Baca juga: 5 Jenis Tanaman Terarium, Apa Saja?

Sterilisasi juga bisa dilakukan dengan cara menyangrai di atas api kecil selama 10 hingga 15 menit. Tujuannya untuk membunuh patogen yang mungkin masih ada dalam kompos dan humus tersebut.

Setelah di sterilisasi, siram kompos dan humus sampai lembap. Kemudian tempatkan media tanam tersebut dalam wadah terarium.

Ilustrasi batuan zeolitShutterstock/Julian Popov Ilustrasi batuan zeolit

4. Zeolit

Zeolit bisa ditaburkan di atas campuran kompos dan humus dengan ketebalan 2 hingga 4 cm. Pasir zeolit yang digunakan harus halus.

Fungsi media tanam ini sebagai dekorasi. Namun, zeolit juga memiliki unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman.

Baca juga: Mengenal Zeolit, Mineral yang Bisa Menjadi Pupuk Pendamping

5. Batu-batuan

Batu-batuan berguna sebagai dekorasi dalam terarium. Batu-batuan ini dapat berupa batu alam atau sintesis. Sebelum menggunakan batu sebagai media tanam terarium, sebaiknya bersihkan terlebih dahulu agar warnanya lebih terang dan indah.

6. Kayu-kayuan

Tak hanya batu-batuan, kayu juga bisa menjadi dekorasi terarium. Kayu yang akan digunakan dalam terarium sebaiknya dilapisi dengan fungisida atau vernis agar tidak berjamur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau