JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak sampah dapur yang bisa dijadikan kompos, termasuk kulit buah dan sayuran. Namun, ada beberapa sampah dapur yang tidak bisa dijadikan kompos.
Dikutip dari Gardening Know How, Kamis (23/2/2023), nungkin Anda pernah mendengar membuat kompos dari kulit kentang bukanlah ide yang baik. Meskipun Anda harus berhati-hati saat menambahkan kulit kentang ke kompos, membuat kompos dari kulit kentang bermanfaat.
Kentang mengandung nutrisi seperti nitrogen, fosfor, potasium, dan magnesium. Pengomposan kulit kentang menambah nutrisi ini ke kompos dan menguntungkan tanaman yang pada akhirnya akan tumbuh menggunakan kompos itu.
Baca juga: Cara Membuat Kompos Daun Kering, Mudah dan Murah
Masalah yang dapat timbul dari menambahkan kulit kentang ke kompos adalah kentang utuh dan kulitnya dapat membawa hawar kentang. Ini adalah infeksi jamur yang menyerang tanaman tomat dan kentang.
Spora hawar kentang bertahan dari satu musim ke musim berikutnya dengan melewati musim dingin pada jaringan tanaman hidup. Umbi kentang yang terinfeksi adalah inang yang sempurna.
Gejala hawar pada tanaman kentang dan tomat antara lain bercak kuning dengan bagian tengah berwarna coklat pada daun dan bercak gelap pada umbi kentang.
Ini diikuti oleh umbi kentang yang membusuk dari kulit ke arah tengah dan akhirnya berubah menjadi massa yang lembek.
Baca juga: Ketahui, Ciri-ciri Pupuk Kompos yang Baik untuk Tanaman
Jika tidak terkendali, hawar kentang dapat memusnahkan seluruh tanaman kentang dan tomat. Ada alasan untuk khawatir tentang menambahkan kulit kentang ke kompos.
Menghindari penyebaran hawar saat membuat kompos kulit kentang dapat dilakukan dengan mengikuti beberapa tindakan pencegahan sederhana.
Jangan membuat kompos kentang yang menunjukkan bukti adanya hawar. Kentang yang dibeli di toko juga bisa membawa jamur.
Saat menambahkan kulit kentang ke kompos, kubur dalam-dalam untuk mencegah mata kulitnya bertunas. Buat kompos dengan komponen yang tepat.
Baca juga: Cara Membuat Kompos dari Sampah Organik dengan Sistem Ember Tumpuk
Ini termasuk jumlah udara, air, hijau, dan cokelat yang cukup. Hijau adalah sisa-sisa dapur buah dan sayuran, ampas kopi dan teh, gulma, dan potongan rumput.
Coklat adalah produk berbahan dasar kayu seperti serbuk gergaji, daun mati, dan kertas. Pastikan tumpukan kompos tetap lembap secara konsisten.
Putar kompos setiap beberapa minggu. Mengikuti tindakan pencegahan ini akan membantu menjaga tumpukan kompos tetap aktif dan menghasilkan panas yang cukup untuk membunuh spora jamur.
Ini membuat menambahkan kulit kentang ke tumpukan kompos sangat aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.