JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas petani kopi di Indonesia untuk mendorong kualitas hasil produksi.
Hal ini dilakukan dengan replikasi model bisnis kopi dengan skema program Makmur di beberapa wilayah di Indonesia.
Dalam upaya meningkatkan produksi kopi di Indonesia, sinergi BUMN melalui inisiatif PMO Kopi Nusantara akan meningkatkan jumlah luas lahan kebun kopi yang menjadi area implementasi program Makmur Kopi di lima wilayah.
Baca juga: Cara Pembibitan Kopi Arabika agar Menghasilnya Bibit Berkualitas
Lima wilayah tersebut mencakup Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Bagian Selatan, dan Sumatera Bagian Utara.
Dengan meningkatkan luas lahan, diharapkan replikasi model bisnis yang salah satu tujuannya adalah meningkatkan produktivitas lahan dapat dilakukan secara masif di lokasi lainnya.
Peningkatan produktivitas akan dilakukan dari tiga sisi, yaitu kenaikan kuantitas, penguatan kualitas, dan pengembangan adaptasi petani terhadap iklim.
Diharapkan dengan perluasan akses terhadap agro-input, pembiayaan, pendampingan, dan pemasaran, target peningkatan produktivitas ini dapat dicapai.
Baca juga: Kopi Robusta Asal Subang Tembus Pasar Mesir
"Kalau kita melihat produktivitas kopi rakyat di Indonesia yang belum bisa bersaing dengan negara tetangga, bisa jadi adalah dampak dari budidaya kopi yang belum menjadi komoditas utama bagi petani," ujar Dwi Sutoro, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara dan Project Management Officer (PMO) Kopi Nusantara dalam siaran pers, Minggu (26/2/2023).
“Inisiatif yang kami lakukan saat ini salah satunya untuk mendorong agar petani bisa fokus membudidayakan kopi sebagai mata pencaharian yang bisa meningkatkan taraf hidup keluarganya,” imbuhnya.
Adapun permintaan kopi di seluruh dunia tercatat terus meningkat setiap tahunnya, namun Indonesia terus tersalip oleh Vietnam dan Kolombia dalam hal produksi dan ekspor kopi.
“Peran Indonesia sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia cukup signifikan di pasar global. Selain meningkatkan produktivitas, inisiatif program Makmur Kopi ini juga perlu memberikan nilai tambah dalam rantai nilai kopi agar kita bisa mengejar ketertinggalan Indonesia di bursa komoditas dunia,” jelas Reynaldi Istanto, Tenaga Ahli Menteri BUMN Bidang Global Value Chains.
Baca juga: Ulang Tahun ke-20, Starbucks Donasi 48.000 Bibit Kopi ke Petani
Kementerian BUMN berharap dengan implementasi program Makmur Kopi oleh PMO Kopi Nusantara dapat memajukan industri kopi di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan para petani kopi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.