JAKARTA, KOMPAS.com - Antraknosa adalah salah satu penyakit tanaman cabai yang sering dijumpai saat musim hujan. Penyakit ini dikenal juga dengan nama penyakit busuk kering, cacar buah, api-api, patek, dan rapak.
Penyakit antraknosa pada cabai biasanya disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici dan Gloeosporium sp. Jamur tersebut bisa menginfeksi benih, bibit, hingga buah cabai yang masih muda atau hampir matang.
Serangan patogen penyebab penyakit antraknosa bisa menurunkan kuantitas dan kualitas cabai yang dihasilkan. Maka dari itu penyakit ini perlu dicegah sedini mungkin. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (4/3/2023), simak penjelasannya berikut ini.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Penyakit Antraknosa agar Tidak Menyebabkan Kerugian
Salah satu upaya untuk mencegah penyakit antraknosa pada cabai yaitu dengan menanam benih yang sehat. Benih tersebut bisa diperoleh dengan cara membelinya di toko pertanian atau dengan membuatnya sendiri.
Jika ingin membuat sendiri, maka benih harus berasal dari buah cabai yang sehat dan tua. Setelah itu, ambil bijinya dan rendam dalam larutan fungisida selama 2 jam.
Selain itu, media semai yang digunakan juga harus steril. Cara sterilisasinya dengan mengukur media semai selama 30 menit.
Kemudian cek pH media semai tersebut. Jika pH-nya terlalu rendah, taburkan kapur pertanian atau dolomit sampai pH-nya ideal.
Lalu, tanam benih dalam media semai tersebut. Setelah tumbuh, semprotkan fungisida mancozeb dan fungisida propineb secara bergantian dengan dosis rendah.
Baca juga: 4 Cara Mengendalikan Penyakit Antraknosa pada Cabai
Sementara itu, tanaman cabai yang sudah terlanjur penyakit antraknosa pengendalian harus dilakukan dengan tepat. beberapa tips mengendalikan penyakit antraknosa pada tanaman cabai, seperti berikut:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.