Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahapan Panen dan Pasca-panen Mentimun untuk Menjaga Kesegerannya

Kompas.com - 15 Mei 2023, 18:38 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

Mentimun sayur bisa dipanen setiap 5 sampai 10 hari sekali tergantung dari jenis, ukuran, serta umur yang dikehendaki atau sesuai dengan permintaan pasar. Biasanya pasar swalayan membutuhkan timun dalam 2 jenis.

Pertama, timur acar yang memiliki panjang sekitar 10 sampai 15 cm, bentuk lurus, kulit mulus, dan dalam kondisi segar. Kedua, timun besar yang memiliki panjang 14 hingga 20 cm, bentuk buah lurus, kulit mulus, dan kondisinya segar.

Pasca panen mentimun

Pasca panen mentimun bertujuan untuk menjaga kualitas buah tetap baik hingga sampai ke tangan konsumen, oleh sebab itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Baca juga: Simak, Cara Menanam Timun Suri agar Berbuah Banyak

Timun yang sudah dipanenFREEPIK/JCOMP Timun yang sudah dipanen

  • Kumpulkan timun yang sudah dipanen ke dalam wadah.
  • Lakukan sortasi untuk memisahkan buah yang rusak, fisiknya cacat, bentuknya bengkok, atau busuk dari buah yang baik.
  • Khusus mentimun Jepang, sortasi dilakukan untuk memenuhi permintaan swalayan sehingga buah yang dipilih harus sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
  • Kelas swalayan memiliki 2 standar yaitu grade A, mentimun harus memiliki panjang sekitar 16-20 cm, diameter 1,5 cm, bentuk bagus, kulit mulus, dan segar. Grade B, panjang timun sekitar 20-23 cm, diameter 2 cm, bentuk bagus, kulit mulus, dan segar. Grade C yaitu timun afkiran yang memiliki panjang lebih dari 23 cm.

Pengemasan

Tahap pasca panen mentimun selanjutnya yaitu pengemasan. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengangkutan.

Mentimun grade A dan B biasanya dikemas menggunakan plastik wrap-ing untuk menjaga kesegarannya. Atur posisi buah sedemikian rupa yang disesuaikan dengan bentuk wadahnya.

Baca juga: Jenis Pupuk untuk Timun agar Berbuah Lebat

Sementara untuk grade C dengan spesifikasi bengkok, kulit kurang mulus, namun buah masih dalam kondisi segar dan baik bisa langsung dimasukkan ke dalam karung jaring dan didistribusikan ke pasar tradisional.

Proses distribusi

Pengangkutan dan pendistribusian sebaiknya segera dilakukan segera setelah timun dipetik untuk menjaga kesegarannya. Apabila mentimun didistribusikan ke tempat yang jauh dan membutuhkan waktu beberapa hari, sebaiknya letakkan timun di tempat yang teduh, terhindar dari sinar matahari, dan aman dari air hujan agar timun tidak rusak atau busuk.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau