Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahapan Panen dan Pasca-panen Mentimun untuk Menjaga Kesegerannya

Kompas.com - 15/05/2023, 18:38 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comTimun atau mentimun merupakan tanaman yang bisa berbuah sepanjang musim sehingga bisa dipanen hampir setiap hari. Budidaya timun bisa menjadi alternatif bisnis karena permintaan akan sayuran buah ini cukup tinggi.

Supaya kesegaran dan kualitas timun tetap terjaga hingga ke tangan konsumen, metode panen dan pasca panen mentimun yang diterapkan harus benar. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, simak penjelasannya berikut ini.

Panen mentimun

Mentimun merupakan tanaman yang pertumbuhannya tergolong cepat. Bahkan ketika mendekati akhir masa panen, mentimun dapat dipanen setiap hari.

Timun yang dibudidayakan di Indonesia ada beberapa macam mulai dari timun lokal, timun lalap, timun suri, timun Jepang, dan timun mini.

Baca juga: Cara Menanam Timun agar Berbuah Lebat

Biasanya, timun bisa dipanen 75 hari setelah ditanam. Namun, setiap jenis timun memiliki masa panen yang berbeda seperti timun lokal yang digunakan untuk lalap, acar, atau asinan sudah bisa dipanen ketika berumur 42 hari setelah ditanam.

Tanaman timunPixabay/Sweetaholic Tanaman timun

Timun suri dapat dipanen setelah matang, karena timun suri sering diolah menjadi minuman. Sementara timun mini dan timun lalap bisa dipanen ketika berumur 32 sampai 35 hari.

Khusus untuk timun Jepang, ada beberapa syarat khusus sebelum timun siap untuk dipanen, yaitu:

  • Panjangnya minimal mencapai 20 hingga 30 cm dengan diameter 3 sampai 4 cm.
  • Bentuk buah lurus dan kulitnya mulus.
  • Masih muda dan segar.

Baca juga: Cara Menanam Timun Jepang agar Panennya Melimpah

Pemanenan timun sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 09.00, potong tangkai buah menggunakan pisau tajam.

Mentimun sayur bisa dipanen setiap 5 sampai 10 hari sekali tergantung dari jenis, ukuran, serta umur yang dikehendaki atau sesuai dengan permintaan pasar. Biasanya pasar swalayan membutuhkan timun dalam 2 jenis.

Pertama, timur acar yang memiliki panjang sekitar 10 sampai 15 cm, bentuk lurus, kulit mulus, dan dalam kondisi segar. Kedua, timun besar yang memiliki panjang 14 hingga 20 cm, bentuk buah lurus, kulit mulus, dan kondisinya segar.

Pasca panen mentimun

Pasca panen mentimun bertujuan untuk menjaga kualitas buah tetap baik hingga sampai ke tangan konsumen, oleh sebab itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Baca juga: Simak, Cara Menanam Timun Suri agar Berbuah Banyak

Timun yang sudah dipanenFREEPIK/JCOMP Timun yang sudah dipanen

  • Kumpulkan timun yang sudah dipanen ke dalam wadah.
  • Lakukan sortasi untuk memisahkan buah yang rusak, fisiknya cacat, bentuknya bengkok, atau busuk dari buah yang baik.
  • Khusus mentimun Jepang, sortasi dilakukan untuk memenuhi permintaan swalayan sehingga buah yang dipilih harus sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
  • Kelas swalayan memiliki 2 standar yaitu grade A, mentimun harus memiliki panjang sekitar 16-20 cm, diameter 1,5 cm, bentuk bagus, kulit mulus, dan segar. Grade B, panjang timun sekitar 20-23 cm, diameter 2 cm, bentuk bagus, kulit mulus, dan segar. Grade C yaitu timun afkiran yang memiliki panjang lebih dari 23 cm.

Pengemasan

Tahap pasca panen mentimun selanjutnya yaitu pengemasan. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengangkutan.

Mentimun grade A dan B biasanya dikemas menggunakan plastik wrap-ing untuk menjaga kesegarannya. Atur posisi buah sedemikian rupa yang disesuaikan dengan bentuk wadahnya.

Baca juga: Jenis Pupuk untuk Timun agar Berbuah Lebat

Sementara untuk grade C dengan spesifikasi bengkok, kulit kurang mulus, namun buah masih dalam kondisi segar dan baik bisa langsung dimasukkan ke dalam karung jaring dan didistribusikan ke pasar tradisional.

Proses distribusi

Pengangkutan dan pendistribusian sebaiknya segera dilakukan segera setelah timun dipetik untuk menjaga kesegarannya. Apabila mentimun didistribusikan ke tempat yang jauh dan membutuhkan waktu beberapa hari, sebaiknya letakkan timun di tempat yang teduh, terhindar dari sinar matahari, dan aman dari air hujan agar timun tidak rusak atau busuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com