JAKARTA, KOMPAS.com - Timun atau mentimun merupakan tanaman yang bisa berbuah sepanjang musim sehingga bisa dipanen hampir setiap hari. Budidaya timun bisa menjadi alternatif bisnis karena permintaan akan sayuran buah ini cukup tinggi.
Supaya kesegaran dan kualitas timun tetap terjaga hingga ke tangan konsumen, metode panen dan pasca panen mentimun yang diterapkan harus benar. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, simak penjelasannya berikut ini.
Mentimun merupakan tanaman yang pertumbuhannya tergolong cepat. Bahkan ketika mendekati akhir masa panen, mentimun dapat dipanen setiap hari.
Timun yang dibudidayakan di Indonesia ada beberapa macam mulai dari timun lokal, timun lalap, timun suri, timun Jepang, dan timun mini.
Baca juga: Cara Menanam Timun agar Berbuah Lebat
Biasanya, timun bisa dipanen 75 hari setelah ditanam. Namun, setiap jenis timun memiliki masa panen yang berbeda seperti timun lokal yang digunakan untuk lalap, acar, atau asinan sudah bisa dipanen ketika berumur 42 hari setelah ditanam.
Timun suri dapat dipanen setelah matang, karena timun suri sering diolah menjadi minuman. Sementara timun mini dan timun lalap bisa dipanen ketika berumur 32 sampai 35 hari.
Khusus untuk timun Jepang, ada beberapa syarat khusus sebelum timun siap untuk dipanen, yaitu:
Baca juga: Cara Menanam Timun Jepang agar Panennya Melimpah
Pemanenan timun sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 09.00, potong tangkai buah menggunakan pisau tajam.
Mentimun sayur bisa dipanen setiap 5 sampai 10 hari sekali tergantung dari jenis, ukuran, serta umur yang dikehendaki atau sesuai dengan permintaan pasar. Biasanya pasar swalayan membutuhkan timun dalam 2 jenis.
Pertama, timur acar yang memiliki panjang sekitar 10 sampai 15 cm, bentuk lurus, kulit mulus, dan dalam kondisi segar. Kedua, timun besar yang memiliki panjang 14 hingga 20 cm, bentuk buah lurus, kulit mulus, dan kondisinya segar.
Pasca panen mentimun bertujuan untuk menjaga kualitas buah tetap baik hingga sampai ke tangan konsumen, oleh sebab itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Baca juga: Simak, Cara Menanam Timun Suri agar Berbuah Banyak
Tahap pasca panen mentimun selanjutnya yaitu pengemasan. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengangkutan.
Mentimun grade A dan B biasanya dikemas menggunakan plastik wrap-ing untuk menjaga kesegarannya. Atur posisi buah sedemikian rupa yang disesuaikan dengan bentuk wadahnya.
Baca juga: Jenis Pupuk untuk Timun agar Berbuah Lebat
Sementara untuk grade C dengan spesifikasi bengkok, kulit kurang mulus, namun buah masih dalam kondisi segar dan baik bisa langsung dimasukkan ke dalam karung jaring dan didistribusikan ke pasar tradisional.
Pengangkutan dan pendistribusian sebaiknya segera dilakukan segera setelah timun dipetik untuk menjaga kesegarannya. Apabila mentimun didistribusikan ke tempat yang jauh dan membutuhkan waktu beberapa hari, sebaiknya letakkan timun di tempat yang teduh, terhindar dari sinar matahari, dan aman dari air hujan agar timun tidak rusak atau busuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya