Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Perawatan Tanaman Tebu agar Tumbuhnya Maksimal

Kompas.com - 12/06/2023, 15:59 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

 

Pemupukan

Pemupukan diperlukan untuk menyediakan unsur hara guna menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Pemupukan pertama dilakukan saat pengolahan lahan.

Jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk organik. Setelah tanaman berumur 20 hingga 30 hari setelah tanam (hst), pemupukan kembali dilakukan.

Pupuk yang diberikan yaitu pupuk ZA dan phonska dengan dosis 100 kg/ha dan 140 kg/ha. Selanjutnya, pemupukan susulan kedua dilakukan dengan memberikan pupuk ZA 400 kg/ha dan phonska 300 kg/ha.

Pembumbunan

Pembumbunan pertama dilakukan saat tanaman berumur 3 hingga 3 minggu. Dilakukan dengan cara membersihkan rumput, kemudian membalik guludan dan menghancurkan tanam. Lalu, tambahkan tanah ke tanaman sampai tertimbun.

Baca juga: Cara Menanam Stevia, Tanaman Pemanis Pengganti Gula

Ilustrasi kebun tebuShutterstock/jeep2499 Ilustrasi kebun tebu

Pembumbunan kedua dilakukan ketika tanaman tebu sudah memiliki anakan lengkap. Tujuannya agar tidak merusak anakan. Sementara itu, pembumbunan ketiga dilakukan saat tanaman berumur 3 bulan.

Pelepasan daun kering

Perawatan tanaman tebu selanjutnya yaitu pelepasan daun kering 3 kali yakni sebelum pembubunan terakhir, saat tanaman berumur 7 bulan, dan 4 minggu sebelum tanam.

Pelepasan daun kering bertujuan untuk membersihkan daun kering agar tanaman terlihat lebih bersih dan mudah pengontrolan. Anda bisa menggunakan sabit untuk membuang daun yang kering.

Baca juga: Cara Menanam Kakao yang Benar agar Hasilnya Menguntungkan

Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama dan penyakit dapat disesuaikan dengan jenis hama dan penyakit yang menyerang serta menyesuaikan tingkat serangannya. Namun, saat serangan sudah terlalu parah, maka pengendalian yang bisa dilakukan yaitu penyemprotan pestisida.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau