JAKARTA, KOMPAS.com - Buah naga (Hylocerous undatus Sp) adalah buah yang berasal dari tanaman jenis kaktus. Buah populer ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Indonesia, dan Malaysia.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Senin (26/6/2023), buah naga memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sebab memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan.
Daging buah naga rendah kalori, namun mengandung banyak nutrisi, termasuk vitamin B, vitamin C, fosfor, protein, kalsium, serat, captin, dan antioksidan.
Baca juga: Simak, Cara Memilih Buah Naga Manis dengan mudah
Budidaya buah naga mudah dilakukan karena tanaman ini sangat mudah hidup meskipun pada tanah kurang subur.
Tanaman buah naga yang dibudidayakan akan diambil buahnya untuk dikonsumsi, maka perlu diupayakan dan dijaga agar buah naga aman dikonsumsi.
Salah satu caranya dengan budidaya buah naga organik. Budidaya buah naga organik merupakan proses bertanam dengan menggunakan bahan alami (organik) dan menghindari penggunaan bahan kimia atau jika menggunakan bahan-bahan kimia sangat dibatasi dalam jumlah sedikit saja.
Berikut cara menanam buah naga organik, yang bisa dilakukan di halaman rumah.
Baca juga: Cara Menyemai Biji Buah Naga dengan Mudah, Bisa Dilakukan di Rumah
Bersihkan lahan yang akan digunakan untuk menanam buah naga secara organik. Bersihkan area tanam dari rumput liar atau semak belukar, sampah, dan kotoran lainnya.
Kemudian, lakukan pengukuran jarak tanam atau diberi tanda berupa pancang kayu atau bambu dengan jarak tanam 2 x 2,5 meter. Selanjutnya, buat lubang tanam dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm.
Tiang rambatan tanaman buah naga bisa dibuat dari beton dengan ukuran 10 hingga 12 cm dengan panjang 2 meter. Tiang ditancapkan sedalam 50 cm dan di atas permukaan 150 cm.
Tiang rambatan ditanam tepat di tengah-tengah lubung yang telah dibuat sesuai dengan jarak tanam yang diinginkan.
Baca juga: 6 Cara Merawat Buah Naga Putih yang Penting untuk Dilakukan
Kemudian, lubang tanam diuruk menggunakan campuran tanah, pasir dan pupuk kandang sebanyak 20 sampai 30 kg pupuk kandang per tiang rambatan. Pupuk kandang yang digunakan sebaiknya pupuk kandang yang sudah lama atau kering atau sudah difermentasi.
Area penanaman bibit buah naga di sekitar tiang dibuat gundukan setinggi 10 sampai 15 cm.
Bagian ujung atas tiang rambatan berupa lingkaran yang juga dibuat dari beton atau ban bekas sebagai penopang atau penahan cabang produktif buah naga.
Tanaman buah naga bisa diperbanyak dengan stek (cara vegetatif) maupun dengan biji (cara generatif). Namun, umumnya bibit yang digunakan dalam bentuk stek.
Baca juga: 6 Langkah Budidaya Buah Naga di Sawah agar Hasil Panennya Melimpah
Bibitu tanaman buah naga yang dibutuhkan berupa stek dengan panjang 25 sampai 30 cm yang disemai menggunakan polybag. Media semai untuk stek buah naga berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
Bibit tanaman buah naga ditanam dengan jarak sekitar 20 cm dari tiang rambatan. Setiap tiang
rambatan dibutuhkan 4 bibit yang ditanam pada setiap sisi tiang rambatan atau penyangga.
Pemeliharaan atau perawatan merupakan kunci utama dalam budidaya tanaman buah naga. Pemeliharan yang baik dan tepat akan menghasilkan tanaman yang berkualitas dan produktif.
Pemeliharaan tanaman buah naga meliputi pengikatan batang, pemangkasan, penyiraman,
penyiangan, pengendalian hama penyakit dan pemupukan.
Baca juga: Bagaimana Ciri-ciri Buah Naga Siap Panen? Ini Penjelasannya
Pengikatan tanaman buah naga pertamakali dilakukan segera setelah penanaman. Selanjutnya setiap tumbuh ruas baru atau jika batang bertambah sekitar 40 sampai 50 cm agar batang tidak menjuntai dan patah.
Hal ini biasanya terjadi setiap tiga sampai empat minggu sekali.
Tanaman buah naga memerlukan air yang cukup, bila tidak turun hujan tanaman perlu disiram dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Jika kelebihan air tanaman akan membusuk dan mati.
Ada dua tujuan dalam pemangkasan tanaman buah naga, yaitu pemangkasan pembentukan batang dan pemangkasan pemeliharaan. Pemangkasan pembentukan batang dilakukan pada setiap ruas yang bercabang untuk menjaga agar batang utama hanya terdiri atas satu batang.
Baca juga: Perbedaan Buah Naga Merah dan Putih, serta Manfaatnya untuk Kesehatan
Setelah batang utama mencapai ketinggian lingkaran kemudian dilakukan pemangkasan untuk merangsang terbentuknya tunas produktif ke arah samping.
Pemangkasan pemeliharaan dilakukan untuk menjaga agar tajuk tanaman tersusun melingkar dan cabang tidak terlalu panjang. Cabang-cabang yang tidak normal dan terserang penyakit dipotong dan dimusnahkan.
Penyiangan tanaman dilakukan dengan membersihkan gulma rumput dan tanaman lain yang tidak dikehendaki yang tumbuh disekitar tanaman buah naga.
Penyiangan dilakukan supaya tanaman buah naga memperoleh nutrisi secara maksimal tanpa ada gangguan (kompetisi) dengan tanaman lain dan gulma.
Baca juga: Cara Membuat Buah Naga Berbuah di Luar Musim, Bisa Pakai Lampu
Hama yang sering menyerang tanaman buah naga dipekarangan antara lain kutu putih, kutu daun, semut rangrang, belalang, ulat, tungau, bekicot, burung, dan ayam. Hama dapat dikendalikan secara teknis dan menggunakan pestisida organik.
Adapun penyakit yang sering ditemukan pada tanaman buah naga antara lain penyakit karat merah, alga, bercak orange, sulur putih, hawar daun, antraknosa, kusam putih, busuk lunak, kuning sulur, dan bercak buah.
Penyakit tanaman buah naga dapat dikendalikan secara teknis dan menggunakan fungisida organik.
Pemupukan tanaman buah naga yang dibudidayakan secara organik, yaitu menggunakan pupuk kandang atau pupuk organik lainnya.
Baca juga: 6 Tahap Menanam Buah Naga di Pot, Bisa Dilakukan di Lahan Sempit
Pemupukan buah naga organik dilakukan sebanyak tiga kali dalam satu tahun, yaitu pada saat tanam dan diulangi setiap empat bulan sekali.
Pada tanaman yang sudah berbuah, pemupukan dilakukan setelah musim panen
dan diulangi setiap empat bulan berikutnya. Dosis pupuk yang diberikan yaitu 5 sampai 10 kg per tiang setiap kali pemupukan.
Pemupukan pertama kali setelah musim panen dan ditambah 200 gram kapur pertanian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.