Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengatasi Serangan Lalat Buah pada Tomat dengan Efektif

Kompas.com - 27 Juni 2023, 12:37 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lalat buah merupakan salah satu hama yang sering dijumpai, terutama pada tanaman yang menghasilkan buah. Salah satu tanaman yang rentan terserang hama ini yaitu tomat.

Kualitas buah tomat dapat menurun akibat serangan hama ini. Lantas, bagaimana cara mengatasi serangan lalat buah pada tomat? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Gejala serangan lalat buah

Serangan lalat buah biasanya ditandai dengan adanya lubang titik coklat kehidupan pada pangkalnya. Lubang tersebut biasanya menjadi tempat telur lalat buah.

Baca juga: Cara Mengendalikan Hama Lalat Buah Tanaman Cabai Merah Keriting

Larva lalat buah mampu membuat saluran di dalam buah dengan memakan daging buah dan menghisap cairannya. Maka dari itu, buah menjadi lebih mudah terinfeksi oleh organisme pengganggu tanaman lainnya.

Ilustrasi tanaman tomat, menanam tomat. SHUTTERSTOCK/AHMAD RIDHA ASHARI Ilustrasi tanaman tomat, menanam tomat.

Lama kelamaan, buah akan busuk dan jatuh ke tanah sebelum larva lalat buah berubah menjadi pupa.

Pengendalian lalat buah pada tomat

Mengutip dari Direktorat Perlindungan Hortikultura, Kementerian Pertanian, Selasa (27/6/2023), cara mengendalikan lalat buah pada tomat bisa dilakukan dengan kultur teknik, pengendalian fisik atau mekanis, pengendalian hayati, dan kimiawi.

1. Pengendalian secara kultur teknis

Pengendalian kultur teknis dilakukan dengan cara pencacahan atau pembongkaran tanah di sekitar tanaman. Tujuannya agar kepompong yang ada di dalam tanah terganggu akibat penyinaran matahari dan akhirnya mati.

Baca juga: 13 Cara Mengendalikan Lalat Buah, Apa Saja?

Selain itu, lakukan juga sanitasi lahan dengan cara membuat buah yang terserangan kemudian memusnahkannya.

2. Pengendalian fisik

Pengendalian fisik atau mekanis bisa dilakukan dengan cara memasang perangkap berupa atraktan Metil Eugenol (ME) atau minyak Melaleuca bracteata (MBB) sebanyak 1 ml/perangkap sebanyak 40 buah per hektare atau 2 buah per 500 meter persegi.

Perangkap dipasang di tengah pertanaman sejak tanaman berumur 2 minggu. Setiap 2 minggu, atraktan perlu diganti.

3. Pengendalian hayati

Cara mengatasi serangan lalat buah pada tomat juga bisa dengan memanfaatkan musuh alami. Jenis musuh alami hama ini bisa berasal dari kelompok parasitoid atau predator.

Baca juga: Cara Mengendalikan Lalat Buah Tanaman Cabai

4. Pengendalian kimiawi

Pengendalian kimia dipilih jika seluruh metode pengendalian di atas belum efektif untuk mengatasi serangan hama. Teknik pengendalian ini bisa dilakukan dengan cara menyemprotkan insektisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau