Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Meningkatkan Brix pada Buah Melon

Kompas.com, 11 Juli 2023, 15:57 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Brix adalah satuan total padatan terlarut (TSS). Satuan ini biasanya digunakan untuk menunjukkan tingkat kemanisan pada buah-buahan yang dinyatakan dalam persen atau derajat brix.

Buah yang berkualitas memiliki nilai brix yang tinggi, sehingga nilai brix menjadi acuan penentuan harga jual buah-buahan di pasar. Biasanya, konsumen akan membeli buah berdasarkan nilai brix nya.

Pada buah melon, nilai brix rata-rata 12. Namun, ada juga buah melon yang nilai brixnya mencapai 14 hingga 16.

Baca juga: Cara Menanam Melon agar Buahnya Manis

Pentingnya nilai brix membuat banyak petani buah berupaya untuk meningkatkan nilai brix pada buah yang ditanam. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (11/7/2023), berikut ini beberapa cara meningkatkan brix pada buah melon.

Ilustrasi melon, buah melon. PIXABAY/PUBLICDOMAINIMAGES Ilustrasi melon, buah melon.

1. Penanaman varietas unggul

Jenis varietas sangat mempengaruhi nilai brix pada suatu buah. Hal tersebut juga berlaku pada buah melon.

Oleh karena itu, pilihlah varietas unggul apabila ingin mendapatkan buah melon yang manis. Pastikan juga benih yang ditanam dalam kondisi sehat dan pertumbuhannya maksimal.

2. Penyinaran matahari harus cukup

Zat gula dibentuk dari karbohidrat dari unsur C, H, dan O. Unsur tersebut banyak tersedia di udara dan tanah,

Tanaman yang tidak memperoleh sinar matahari optimal, tidak bisa membentuk energi. Hal tersebut membuat unsur C, H, dan O sulit untuk diubah menjadi zat gula.

Baca juga: Tahapan Budidaya Melon Tanpa Ajir dengan Mudah

3. pH tanah harus netral

Cara meningkatkan brix pada buah melon lainnya yaitu pH tanah harus dibuat optimal, tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Nilai pH yang terlalu rendah atau tinggi bisa menyebabkan penyerapan unsur hara tidak maksimal. Kondisi tersebut bisa menyebabkan nilai brix kecil.

4. Mengatur sistem pengairan

Ketika fase pembentukan buah, pengairan sebaiknya dibatasi. Tujuannya agar air dalam buah tidak terlalu tinggi.

Ilsutrasi buah melon kuningPixabay/stux Ilsutrasi buah melon kuning

Pemberian air berlebih pada fase pembuahan akan menyebabkan rasa buah tidak manis dan kulitnya pecah.

5. Masa petik buah harus tepat

Kualitas buah melon juga sangat dipengaruhi oleh masa petik buah tersebut. Panen melon harus dilakukan tepat waktu. Waktu panen terlalu cepat bisa menyebabkan kualitas rasa dan tampilannya tidak optimal.

Baca juga: Cara Menanam Melon di Polybag, Bisa di Halaman Rumah

6. Kurangi pemberian pupuk nitrogen

Saat fase pembuahan atau generasi, sebaiknya kurangi pemberian pupuk nitrogen. Pasalnya, pupuk yang kaya nitrogen akan membuat buah menjadi lunak dan banyak air, akibatnya buah menjadi lebih rentan terserang jamur dan busuk.

7. Berikan nutrisi yang tepat

Pada fase pembentukan dan pematangan buah, sebaiknya berikan pupuk kaya kalium, fosfor, kalsium, sulfur, dan boron. Jenis kalium yang diberikan bisa dalam bentuk K2SO4, bukan KCl.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Asa Pohon Mete di Tanah Gersang
Asa Pohon Mete di Tanah Gersang
Varietas Tanaman
Belajar dari Sukun Kukus: Menguatkan Ketahanan Pangan lewat Keanekaragaman
Belajar dari Sukun Kukus: Menguatkan Ketahanan Pangan lewat Keanekaragaman
Varietas Tanaman
Halusinasi Negara Agraris
Halusinasi Negara Agraris
Tips
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Tips
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Varietas Tanaman
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Varietas Tanaman
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Varietas Tanaman
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau