JAKARTA, KOMPAS.com - Jengkol (Archidendron pauciflorum) adalah tanaman khas Asia Tenggara. Jengkol digemari di Malaysia, Thailand, dan Indonesia sebagai bahan pangan.
Jengkol termasuk suku polong-polongan (Fabaceae). Buah jengkol berupa polong dan bentuknya gepeng berbelit membentuk spiral, berwarna lembayung tua.
Biji buah jengkol berkulit ari tipis dengan warna coklat mengilap. Jengkol dapat menimbulkan bau tidak sedap pada urin setelah diolah dan diproses oleh pencernaan, terutama bila dimakan segar sebagai lalapan.
Baca juga: Pembibitan Jengkol yang Benar agar Hasilkan Bibit Berkualitas
Dikutip dari laman resmi Provinsi Sumatra Barat, Kamis (13/7/2023), setelah diteliti dan diuji laboratorium, jengkol ternyata mengandung serat yang tinggi, asam jengkolat, vitamin (meskipun belum jelas jenisnya) dan juga mineral.
Berikut beberapa manfaat jengkol untuk kesehatan.
Pertama, jengkol dapat memperlancar proses buang air besar. Sebab, jengkol mengandung serat yang tinggi.
Jengkol juga dapat mencegah penyakit diabetes atau kencing manis. Ini kemungkinan karena kandungan asam dan mineralnya.
Baca juga: 3 Pestisida Alami untuk Basmi Hama Tikus Sawah, Jengkol hingga Pepaya
Selain itu, jengkol dapat mencegah penyakit jantung koroner. Jengkol diketahui dapat mencegah diabetes dan bersifat diuretik dan baik untuk kesehatan jantung.
Tanaman jengkol diperkirakan juga mempunyai kemampuan menyerap air tanah yang tinggi, sehingga bermanfaat dalam konservasi air di suatu tempat.
Meskipun memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, ada pula beberapa efek negatif mengonsumsi jengkol, yakni sebagai berikut.
Pertama, yang biasa terjadi adalah susah buang air kecil dan terasa sakit sekali sewaktu keluarnya. Hal ini disebabkan karena kandungan asamnya, tetapi tidak semua yang mengkonsumsinya lantas mengalami masalah ini.
Baca juga: Mudah, Cara Mengusir Burung Pengganggu Tanaman Padi Pakai Jengkol
Ini tergantung kadar asam yang dikandung biji jengkol dan juga kadar asam yang terdapat di tubuh dan faktor genetika. Akan tetapi, jika Anda mengalami masalah seperti itu setelah mengonsumsi jengkol, obatnya adalah banyak minum air putih dan soda.
Kemudian yang paling umum dari akibat memakan jengkol adalah bau mulut dan kencing yang sangat berbau pesing. Selain bau, jengkol dapat mengganggu kesehatan seseorang karena konsumsi jengkol berlebihan menyebabkan terjadinya penumpukan kristal di saluran urine.
Ini terjadi karena jengkol mengandung asam jengkolat yang tinggi dan sukar larut di air pada pH yang masam. Konsumsi berlebihan akan menyebabkan terbentuknya kristal dan mengganggu urinasi.
Risiko terkena gangguan ini diketahui bervariasi pada setiap orang, dan dipengaruhi secara genetik dan oleh lingkungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.