JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu teknik budidaya sayur modern yaitu dengan sistem vertikultur. Perlu diketahui bahwa, vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara bertingkat.
Kelebihan budidaya tanaman secara vertikultur yaitu penggunaan lahan lebih efisien, menghemat penggunaan pupuk dan pestisida, bisa dipindahkan dengan mudah, serta perawatan yang relatif lebih mudah dibandingkan dengan budidaya tanaman konvensional.
Ada banyak jenis tanaman yang bisa ditanam secara vertikultur. Sebagian besar berasal dari kelompok sayur-sayuran.
Baca juga: Mengenal Vertikultur, Sistem Pertanian Modern di Lahan Sempit
Lantas, bagaimana cara menanam sayuran vertikultur? Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (24/7/2023), berikut penjelasan selengkapnya.
Budidaya sayuran vertikultur bisa menggunakan bangunan khusus seperti green house maupun tanpa bangunan khusus menggunakan pot gantung atau pot ditempel di tembok. Wadah yang digunakan antara lain kayu, bambu, pipa paralon, pot, polybag, atau gerabah.
Bentuk instalasi vertikultur bisa disesuaikan dengan kreativitas dan kondisi lahan. Namun, pastikan sistem vertikultur sesuai dengan karakter tanaman yang akan dibudidayakan.
Cara menanam sayuran vertikultur sebenarnya tidak sulit. Benih sayuran perlu disemai terlebih dahulu dalam wadah yang sudah berisi media tanam.
Baca juga: Cara Menanam Bawang Merah dengan Metode Vertikultur
Wadah yang digunakan harus memiliki lubang di bagian bawah untuk mengeluarkan air. Benih yang sudah tumbuh kemudian dipindahkan ke instalasi vertikultur.
Kemudian, lakukan perawatan dengan rutin seperti melakukan penyiraman, pemupukan, pengaturan jarak tanam, dan pengendalian hama maupun penyakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.