Sebagai contoh, penelitian Universitas Gadjah Mada menunjukkan potensi penggunaan nira aren untuk produksi bioplastik, memberikan peluang baru untuk substitusi plastik berbasis fosil.
Tandan bunga aren yang kaya akan lignin, selulosa, dan hemiselulosa juga dapat dimanfaatkan untuk sintesis serat nano karbon sebagai bahan superkapasitor.
Selain itu, ijuk pada tanaman aren menjadi salah satu serat alami untuk kebutuhan industri. Dengan demikian, setiap bagian tanaman aren dapat dimanfaatkan, baik untuk pangan dan energi, juga dalam industri.
Pengembangan komoditas aren memerlukan sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Kebijakan pemerintah seperti program reboisasi berbasis aren dan insentif bagi petani aren menjadi langkah penting dalam meningkatkan budidaya tanaman ini.
Program reboisasi tersebut juga merupakan upaya mempertahankan keberadaan plasma nutfah aren, sehingga program tersebut perlu memperhatikan desain pengembangan aren berdasarkan keragaman aksesi tanaman aren.
Di sisi lain, sektor swasta perlu lebih aktif dalam investasi teknologi pengolahan dan pembukaan akses pasar global untuk produk berbasis aren.
Edukasi masyarakat juga menjadi elemen penting. Pelatihan tentang teknik budidaya, pemanenan, dan pengolahan pascapanen dapat membantu petani meningkatkan produktivitas dan pendapatan.
Selain itu, integrasi model bisnis berbasis pemberdayaan masyarakat lokal dapat mendorong inklusi ekonomi dan pemerataan manfaat dari pengelolaan aren.
Dengan potensi besar di bidang pangan, energi, dan lingkungan, aren adalah salah satu aset strategis untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Sinergi antara teknologi, kebijakan, dan pemberdayaan masyarakat diperlukan untuk memaksimalkan manfaat tanaman ini.
Jika dikelola dengan baik, aren dapat menjadi solusi bagi tantangan ketahanan pangan, transisi energi bersih, dan pelestarian lingkungan, menjadikannya aset penting bagi generasi mendatang.
Ke depan, tanaman aren memiliki peluang untuk menjadi komoditas unggulan Indonesia, baik di pasar domestik maupun internasional, mencerminkan potensi besar negeri ini dalam mengelola sumber daya alamnya secara bijaksana dan berkelanjutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.