Manfaat antioksidan yang terkandung dalam pinang dapat membantu melawan radikal bebas, memperlambat proses penuaan sel, dan juga digunakan dalam produk kesehatan gigi dan mulut, berkat kemampuannya membunuh bakteri penyebab bau mulut serta mencegah kerusakan gigi.
Tidak hanya pada manusia, buah pinang juga dapat dimanfaatkan untuk mengobati cacing mata pada ternak sapi.
Peningkatan permintaan pinang di pasar internasional, terutama di negara-negara Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Timur Tengah, telah mendorong lonjakan harga pinang hingga 200 persen dalam sepuluh tahun terakhir.
Kenaikan harga ini memberikan insentif bagi petani untuk beralih dari tanaman lain, seperti kakao, ke budidaya pinang.
Keuntungan dari budidaya pinang lebih stabil karena tanaman ini memiliki hasil yang lebih menguntungkan dan lebih tahan terhadap hama dan penyakit dibandingkan komoditas lainnya.
Adanya kandungan tanin pada pinang sehingga memberikan rasa pahit dan bersifat toksik pada serangga.
Di Kabupaten Muaro Jambi, banyak petani yang mengganti tanaman kakao mereka dengan pinang, yang kini memberikan hasil lebih menguntungkan.
Pinang juga diolah menjadi berbagai produk bernilai tambah, seperti ekstrak untuk industri farmasi, kosmetik, dan bahan makanan, serta sebagai pewarna alami.
Pelepah pinang juga dimanfaatkan untuk membuat piring dan mangkuk, menambah nilai ekonomi dari komoditas ini.
Selain itu, piring dan mangkuk dari pelepah pinang dapat menggantikan peran penggunaan alat makan sekali pakai dari stereoform maupun plastik, sehingga lebih ramah lingkungan dan lebih baik untuk kesehatan.
Bagian lain tanaman pinang yang juga dimanfaatkan, yaitu batang pinang yang seringkali digunakan sebagai bahan bangunan dan bahan perekat, umbut sebagai obat cacing, daun pinang sebagai obat cacing ternak, obat kurap, dan pestisida nabati.
Bahkan sabut buah pinang yang seringkali dianggap limbah, dapat dimanfaatkan sebagai sumber karbon aktif yang memiliki stabilitas dan daya adsorpsi yang baik, juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioplastik dan kertas.
Selain aplikasi medis dan kosmetik, pinang juga menunjukkan potensi besar dalam bidang teknologi energi.
Ekstrak pinang dapat digunakan sebagai aditif alami untuk mengurangi viskositas minyak nabati, menjadikannya alternatif bahan bakar yang lebih efisien.
Penelitian juga menunjukkan bahwa senyawa aktif pinang memiliki potensi untuk menghambat enzim yang terkait dengan penyakit Alzheimer, membuka peluang baru dalam pengembangan pinang di bidang medis.
Meskipun potensi pinang sangat besar, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengeksplorasi aplikasi-aplikasi pinang yang lebih luas dalam industri farmasi dan komersial, serta untuk memastikan keamanan penggunaannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.