Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Daun Keriting pada Tanaman Cabai dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 11/08/2022, 12:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Daun cabai keriting adalah salah satu penyakit yang kerap menyerang tanaman cabai. Penyakit ini ditandai dengan gejala daun menjadi berkerut dan keriting serta bundel.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (11/8/2022), penyakit ini dapat menurunkan produktivitas tanaman karena bisa menghentikan secara total pertumbuhan vegetatif tanaman.

Penyakit daun keriting merupakan penyakit tanaman yang penyebabnya bisa karena organisme pengganggu tanaman atau OPT maupun virus yang menginfeksi jaringan tanaman, sehingga sel tanaman berkembang secara abnormal dan berefek pada struktur daun dan pucuk tanaman.

Baca juga: Manfaat Pupuk ZA untuk Tanaman Cabai dan Cara Menggunakannya

Ilustrasi tanaman cabai rawit. SHUTTERSTOCK/STEFANYRENES Ilustrasi tanaman cabai rawit.

Gejala awal terjadi pada daun muda bagian pucuk lalu menyebar ke bagian tanaman yang lain. Pertumbuhan vegetatif tanaman (tunas, daun dan akar) bisa terhambat bahkan terhenti.

Tanaman cabe yang terkena serangan keriting tentu tidak bisa menghasilkan buah secara optimal karena keluarnya bunga dan buah cabe berdasarkan percabangan tunasnya.

Penyebab daun keriting tanaman cabai

Ada dua penyebab daun keriting pada tanaman cabai, berikut penjelasannya.

1. Serangan OPT jenis serangga

Serangga yang bisa menyebabkan keriting adalah jenis kutu dan aphids. Kedua serangga ini menghisap cairan tanaman melalui daun dan pucuk muda.

Baca juga: Penyakit Bulai Tanaman Cabai: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Kelenjar dari kutu ini akan masuk ke jaringan tanaman dan mempengaruhi perkembangan sel tanaman sehingga bagian yang terinfeksi kelenjar akan berkerut atau menggulung.

Ciri khasnya adalah daun dan pucuk mengeriting namun warna daun tetap hijau atau menjadi hijau gelap. Jika warna daun muncul bercak kuning, berarti yang menginveksi bukan hanya kelenjar kutu, namun virus juga.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau