JAKARTA, KOMPAS.com - Jagung merupakan tanaman C4 yang artinya tanaman ini mampu tumbuh pada kondisi lingkungan yang curah hujannya rendah dengan cahaya musiman dan suhu tinggi. Meskipun demikian, ternyata tanaman jagung bisa juga dibudidayakan saat musim hujan.
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (18/10/2022), keberhasilan menanam jagung ketiga musim hujan ada pada ketelitian dalam memilih benih yang sesuai, penerapan kultur teknis yang benar, dan perawatan tanaman yang tepat. Berikut penjelasan selengkapnya.
Baca juga: Cara Menanam Jagung Manis di Pekarangan Rumah
Memasuki musim hujan, persebaran jamur patogen penyebab penyakit tanaman semakin merebak. Pasalnya, kelembapan menjadi tinggi sehingga jamur atau cendawan patogen lebih mudah berkembang biak.
Untuk mencegah penularan jamur patogen, maka langkah pertama yang bisa dilakukan yaitu memilih benih jagung yang tahan terhadap jamur patogen.
Ketika hujan tiba, banyak sawah atau lahan pertanian yang terendam air. Akibatnya, banyak tanaman yang rusak dan gagal panen.
Untuk menghindari risiko tersebut, maka buatlah drainase yang ideal untuk mengalirkan air saat musim hujan. Buat minimal tiga saluran air di tengah lahan dan di setiap sisi lahan.
Selain drainase, sebaiknya buat juga bedengan yang tinggi agar tidak mudah terendam air.
Baca juga: Cara Menanam Jagung di Musim Kemarau, Bisa Tumbuh Lebih Optimal
Menanam jagung saat musim hujan disarankan tidak terlalu rapat. Pasalnya, jarak tanam yang terlalu rapat akan membuat lahan tertutupi dan sinar matahri sulit masuk.
Kondisi tersebut membuat jamur patogen mudah menyebar. Tanamlah benih jagung dengan jarak 70 x 20 cm dengan satu lubang tanam berisi satu benih saja.