Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Menanam Jagung Saat Musim Hujan agar Bebas Penyakit

Kompas.com - 18/10/2022, 12:45 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jagung merupakan tanaman C4 yang artinya tanaman ini mampu tumbuh pada kondisi lingkungan yang curah hujannya rendah dengan cahaya musiman dan suhu tinggi. Meskipun demikian, ternyata tanaman jagung bisa juga dibudidayakan saat musim hujan.

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (18/10/2022), keberhasilan menanam jagung ketiga musim hujan ada pada ketelitian dalam memilih benih yang sesuai, penerapan kultur teknis yang benar, dan perawatan tanaman yang tepat. Berikut penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Cara Menanam Jagung Manis di Pekarangan Rumah

1. Memilih benih tahan jamur

Memasuki musim hujan, persebaran jamur patogen penyebab penyakit tanaman semakin merebak. Pasalnya, kelembapan menjadi tinggi sehingga jamur atau cendawan patogen lebih mudah berkembang biak.

Untuk mencegah penularan jamur patogen, maka langkah pertama yang bisa dilakukan yaitu memilih benih jagung yang tahan terhadap jamur patogen.

Ilustrasi tanaman jagung Shutterstock/ANEK SANGKAMANEE Ilustrasi tanaman jagung

2. Mengatur drainase

Ketika hujan tiba, banyak sawah atau lahan pertanian yang terendam air. Akibatnya, banyak tanaman yang rusak dan gagal panen.

Untuk menghindari risiko tersebut, maka buatlah drainase yang ideal untuk mengalirkan air saat musim hujan. Buat minimal tiga saluran air di tengah lahan dan di setiap sisi lahan.

Selain drainase, sebaiknya buat juga bedengan yang tinggi agar tidak mudah terendam air.

Baca juga: Cara Menanam Jagung di Musim Kemarau, Bisa Tumbuh Lebih Optimal

3. Mengatur jarak tanam

Menanam jagung saat musim hujan disarankan tidak terlalu rapat. Pasalnya, jarak tanam yang terlalu rapat akan membuat lahan tertutupi dan sinar matahri sulit masuk.

Kondisi tersebut membuat jamur patogen mudah menyebar. Tanamlah benih jagung dengan jarak 70 x 20 cm dengan satu lubang tanam berisi satu benih saja.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau