Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Ini Ciri-ciri Jagung Kekurangan Unsur Hara

Kompas.com - 12/10/2022, 18:46 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketersediaan nutrisi atau unsur hara sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman jagung.

Unsur hara yang sedikit dapat membuat tanaman jagung menunjukan gejala atau ciri-ciri kahat hara. Unsur hara ini dapat diperoleh dari tanah atau pupuk yang diberikan.

Baca juga: Ciri-ciri Jagung Manis Siap Dipanen 

Tanaman jagung yang kekurangan unsur hara tertentu akan memunculkan gejala yang spesifik.

Zea mays, nama ilmiah tanaman jagungfreepik Zea mays, nama ilmiah tanaman jagung

Dikutip dari situs Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB, Rabu (12/10/2022), berikut penjelasan selengkapnya.

1. Kekurangan unsur nitrogen

Nitrogen atau N merupakan salah satu unsur hara makro bagi tanaman. Artinya, tanaman membutuhkan unsur hara ini dalam jumlah banyak.

Jika unsur N yang tersedia jumlahnya sedikit, ujung daun akan berwarna kuning, lalu melebar ke tulang daun. Tak hanya itu, warna kuning juga bisa membentuk huruf V. Gejala tersebut biasanya terlihat pada bagian bawah daun.

Sementara itu, daun yang sudah tua akan mati. Selain itu, ciri-ciri tanaman jagung yang kekurangan N juga tumbuh kerdil, pembungaan terlambat, dan pertumbuhannya akar terbatas sehingga produksinya menjadi rendah.

Baca juga: Ciri-ciri Jagung Manis Siap Panen dan Caranya

2. Kekurangan unsur fosfor

Selain nitrogen, fosfor atau P juga termasuk unsur hara penting bagi tanaman. Jika tanaman jagung kekurangan unsur ini, daun tanaman akan berwarna ungu kemerahan.

Tanaman jagung yang kekurangan P juga akan menghasilkan tongkol jagung yang kecil dan ujung janggel melengkung. Kekurangan fosfor juga bisa menyebabkan biji matang terlambat dan produksinya rendah. 

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau