JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman labu kuning cukup banyak dibudidayakan di Indonesia. Biasanya, labu kuning akan mulai dipanen saat berumur 80 hari setelah tanam.
Akan tetapi, waktu pemanenan bisa berbeda tergantung varietas dan cara perawatannya. Oleh karena itu, penanaman labu kuning harus dilakukan dengan benar agar bisa cepat berbuah.
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (28/12/2022), berikut cara menanam labu kuning agar cepat berbuah.
Baca juga: Manfaat Labu Kuning untuk Kesehatan, Jadi Sumber Pangan Alternatif
Lahan yang akan ditanami diolah terlebih dahulu sampai gembur. Setelah itu, berikan pupuk dasar dan diamkan selama 1 sampai 2 minggu.
Apabila pH tanah terlalu asam, taburkan juga kapur dolomit agar pH-nya netral. Setelah itu, buat bedengan dan buat lubang tanam.
Bibit labu kuning bisa didapatkan dari biji yang disemai. Sebelum penyemaian, biji atau benih direndam terlebih dalam air dan bersihkan selaput lendir yang menyelimuti biji tersebut.
Baca juga: Budidaya Labu Kuning yang Benar agar Hasilnya Panennya Melimpah
Bersama dengan perendaman, lakukan sortasi biji dan pisahkan antara biji yang mengapung dan tenggelam. Kemudian, biji yang tenggelam di jemur selama 1 hari atau sampai kering. Sedangkan biji yang terapung dibuang.
Berikutnya, biji direndam dalam air hanya selama 2 sampai 4 jam. Lalu, letakkan biji pada kain lembap dan simpan 3 hari sampai biji berkecambah.
Cara menanam labu kuning agar cepat berbuah yaitu dengan membenamkan 1 benih per lubang tanam. Setelah itu, benih ditutup dengan tanah sekitar 0,5 sampai 2 cm supaya pertumbuhannya cepat.