JAKARTA, KOMPAS.com - Jahe merupakan tanaman herba tahunan yang nilai ekonominya cukup tinggi. Jahe biasanya dimanfaatkan sebagai obat tradisional maupun bumbu masakan.
Jenis jahe yang ditanam di Indonesia sangat beragam, mulai dari jahe merah, jahe putih kecil, dan jahe putih besar. Selain itu, ada juga jahe lokal yang memiliki sifat unggul.
Salah satu varietas jahe lokal yang layak untuk dibudidayakan yaitu jahe simemangan. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (5/2/2023), berikut ulasan seputar jahe simemangan.
Baca juga: Cara Menanam Jahe agar Hasilnya Berlimpah
Jahe simemangan adalah jenis jahe lokal yang bisa dijumpai di Desa Pussui, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polman, Sulbar. Jahe ini sudah dikembangkan turun menurun lebih dari 150 tahun lalu.
Tanaman jahe ini memiliki tinggi sekitar 67,5 cm dengan batang berwarna hijau. Daun tanaman jahe simemangan hijau dengan lebar 3,2 cm dan panjang 32,6 cm.
Jahe ini juga memiliki bunga dengan bentuk mahkota bersusun. Jumlah kelopak bunganya mencapai 20 dengan tinggi tangkai bunga sekitar 26, 33 cm.
Bagian dari tanaman jahe yang dipanen yaitu rimpangnya. Tanaman jahe simemangan memiliki rimpang dengan panjang rata-rata 9 cm dan berat rimpang 30,37 gram.
Baca juga: 3 Jenis Jahe yang Bisa Meningkatkan Imun Tubuh, Apa Saja?
Jenis jahe lokal ini memiliki beberapa keunggulan. Jahe ini memiliki aroma lebih tajam dibandingkan dengan jenis jahe lainnya.
Selain itu, jahe ini juga memiliki beberapa nutrisi dan senyawa aktif yang bermanfaat untuk tubuh. Jahe bersifat anti inflamasi, anti bakteri, dan anti virus, sehingga bisa meningkatkan imun tubuh.
Itulah ulasan seputar jahe simemangan. Dari penjelasan tersebut kita bisa mengetahui bahwa jahe ini berpotensi untuk dikembangkan dan dilestarikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.