JAKARTA, KOMPAS.com - Labu kuning merupakan salah satu jenis labu yang banyak dijumpai ketika bulan Ramadan. Di bulan puasa, labu kuning biasanya diolah menjadi kolak.
Labu kuning mengandung nutrisi yang beragam, mulai dari protein, karbohidrat, lemak, serat, vitamin, dan mineral. Dengan demikian, konsumsi labu kuning saat berbuka puasa mendatangkan banyak manfaat untuk tubuh.
Banyaknya peminat labu kuning saat Ramadan, membuat petani tertarik untuk membudidayakan komoditas ini. Akan tetapi, untuk menghasilkan labu kuning yang bernilai jual tinggi, pemanenan harus dilakukan tepat waktu.
Baca juga: Manfaat Labu Kuning untuk Kesehatan, Jadi Sumber Pangan Alternatif
Lantas, bagaimana ciri labu kuning yang siap panen? Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (29/3/2023), simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Labu kuning biasanya mulai berbuah ketika berumur 60 hari dan sudah bisa dipanen setelah umurnya 80 hari setelah tanam. Selain memperhatikan umur tanaman, pemanenan labu kuning juga bisa ditentukan berdasarkan ciri-ciri buah ini.
Ciri labu kuning siap panen yaitu memiliki warna buah cerah. Selain itu, tingkat kekerasan kulit buah ini juga cukup tinggi.
Kulit yang kering membuat buah ini bertahan lebih lama ketika pengangkutan jarak jauh. Tanaman labu kuning yang siap panen juga memiliki sulur yang mulai kering.
Baca juga: Simak, Cara Menanam Labu Kuning agar Cepat Berbuah
Jika sudah mendapati ciri-ciri tersebut, maka artinya buah labu kuning siap untuk dipanen. Cara panennya cukup dengan memotong buah dari tangkainya menggunakan gunting atau pisau.
Buah labu yang sudah dipanen, sebaiknya tidak disimpan dalam lemari es karena dapat membuat buah tersebut cepat membusuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.