Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budidaya Labu Kuning yang Benar agar Hasilnya Panennya Melimpah

Kompas.com - 19/11/2022, 12:05 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Labu kuning merupakan tanaman dari keluarga labu-labuan yang banyak disukai. Buah labu kuning biasanya diolah menjadi sup, kue, bubur, dan olahan makanan lainnya.

Menanam labu kuning sebenarnya tidak sulit. Asalkan, syarat tumbuh tanaman ini terpenuhi.
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (19/11/2022), berikut syarat tumbuh dan cara menanam labu kuning yang benar.

Syarat tumbuh labu kuning

Labu kuning cocok ditanam pada lahan dengan ketinggian 800 hingga 1200 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang mempunyai curah hujan sekitar 700 sampai 1000 mm/tahun. Tanaman ini juga menghendaki kelembapan udara kurang lebih 75 persen.

Baca juga: Cara Menanam Labu Siam agar Subur dan Panen Setiap Minggu

Sementara itu, jenis tanah yang sesuai untuk budidaya labu kuning yaitu tanah aluvial berhumus, tanah yang gembur kering berkas rawa, tanah andosol, tanah merah, dan tanah grumosol. Selain jenis tanah, derajat keasaman (pH) juga harus diperhatikan.

Labu kuningPixabay/Angela_Yuriko_Smith Labu kuning

pH tanah yang sesuai untuk tanaman ini yaitu sekitar 5 sampai 5.6. Jangan lupa untuk memperhatikan intensitas cahaya di tempat pertumbuhan labu kuning. Cahaya yang cukup akan membuat tanaman tumbuh dengan baik.

Pemilihan bibit

Penggunaan bibit berkualitas merupakan salah satu kunci keberhasilan budidaya labu kuning. Bibit tanaman ini bisa berasal dari biji buah labu yang sudah tua.

Baca juga: Cara Menanam Labu Siam di Pot, Cocok untuk Lahan Sempit

Biji tersebut kemudian diletakkan dalam wadah dan dibiarkan selama 7 hari. Setelah itu, rendam biji dalam air bersih untuk menghilangkan selaput lendir yang menempel pada biji.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com