Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Cara Menanam Labu Kuning agar Cepat Berbuah

Kompas.com - 28/12/2022, 14:41 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman labu kuning cukup banyak dibudidayakan di Indonesia. Biasanya, labu kuning akan mulai dipanen saat berumur 80 hari setelah tanam.

Akan tetapi, waktu pemanenan bisa berbeda tergantung varietas dan cara perawatannya. Oleh karena itu, penanaman labu kuning harus dilakukan dengan benar agar bisa cepat berbuah.

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (28/12/2022), berikut cara menanam labu kuning agar cepat berbuah.

Baca juga: Manfaat Labu Kuning untuk Kesehatan, Jadi Sumber Pangan Alternatif

Persiapan lahan

Lahan yang akan ditanami diolah terlebih dahulu sampai gembur. Setelah itu, berikan pupuk dasar dan diamkan selama 1 sampai 2 minggu.

Ilustrasi labu kuning. PIXABAY/STEVE BUISSINNE Ilustrasi labu kuning.

Apabila pH tanah terlalu asam, taburkan juga kapur dolomit agar pH-nya netral. Setelah itu, buat bedengan dan buat lubang tanam.

Persiapan benih

Bibit labu kuning bisa didapatkan dari biji yang disemai. Sebelum penyemaian, biji atau benih direndam terlebih dalam air dan bersihkan selaput lendir yang menyelimuti biji tersebut.

Baca juga: Budidaya Labu Kuning yang Benar agar Hasilnya Panennya Melimpah

Bersama dengan perendaman, lakukan sortasi biji dan pisahkan antara biji yang mengapung dan tenggelam. Kemudian, biji yang tenggelam di jemur selama 1 hari atau sampai kering. Sedangkan biji yang terapung dibuang.

Berikutnya, biji direndam dalam air hanya selama 2 sampai 4 jam. Lalu, letakkan biji pada kain lembap dan simpan 3 hari sampai biji berkecambah.

Penanaman

Cara menanam labu kuning agar cepat berbuah yaitu dengan membenamkan 1 benih per lubang tanam. Setelah itu, benih ditutup dengan tanah sekitar 0,5 sampai 2 cm supaya pertumbuhannya cepat.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau