Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengolah Biji Buah Aren Menjadi Kolang Kaling

Kompas.com - 27 Maret 2023, 13:26 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kolang kaling merupakan salah satu makanan yang banyak dijumpai saat bulan Ramadhan. Biasanya, kolang kaling diolah menjadi kolak atau campuran minuman yang menyegarkan.

Kolang kaling ternyata berasal dari biji buah aren. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (27/3/2023), biji tanaman aren mengandung air hingga 93,8 persen per 100 gram, protein, dan karbohidrat cukup tinggi.

Kolang kaling memiliki tekstur kenyal berwarna transparan. Meskipun demikian, biji aren perlu diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi dalam bentuk kolang kaling.

Baca juga: Cara Menanam Blewah, Buah Khas Ramadhan yang Rasanya Enak

Adapun cara mengolah biji buah aren menjadi kolang kaling, seperti berikut.

1. Memilih buah aren yang masih setelang matang

Buah aren yang diolah menjadi kolang kaling yaitu buah aren setengah matang. Ciri buah aren setengah matang memiliki kulit yang warnanya masih hijau segar.

ilustrasi kolang-kaling.SHUTTERSTOCK/Herman Suparman ilustrasi kolang-kaling.

Setelah itu, buah dipisahkan dari tangkainya. Lalu, masukkan buah pada wadah.

2. Pembakaran

Buah aren yang sudah dipilih, kemudian dibakar untuk menghilangkan getahnya. Pembakaran dilakukan dengan cara menumpuk buah aren di atas api dan bakar sampai buahnya sedikit hangus.

Baca juga: Tips Memilih Kurma untuk Berbuka Puasa

3. Merebus buah aren

Setelah di bakar, tahapan pembuatan kolang kaling selanjutnya yaitu merebus buah aren yang sudah dibakar. Sama seperti pembakaran, perebusan juga bertujuan untuk menghilangkan getah pada kulit buah aren. Proses ini memakan waktu sekitar 1 hingga 2 jam.

4. Pengupasan

Buah aren yang sudah direbus kemudian didinginkan terlebih dahulu. Setelah dingin, iris kulit buah dengan hati-hati.

Kemudian, belah menjadi dua dan biji inti buah akan terlibat. Lepaskan satu persatu dan cuci menggunakan air bersih.

Baca juga: Bisakah Kurma Ditanam di Indonesia? Simak Penjelasan Selengkapnya

Setelah itu, rendam biji buah aren selama 1 hingga 3 hari. Tujuannya untuk menghilangkan kotoran dan membuat kolang kaling menjadi kenyal. Apabila warna kolang kaling sudah menjadi bening, maka kolang kaling sudah bisa dijual.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau