JAKARTA, KOMPAS.com - Kolang kaling merupakan salah satu makanan yang banyak dijumpai saat bulan Ramadhan. Biasanya, kolang kaling diolah menjadi kolak atau campuran minuman yang menyegarkan.
Kolang kaling ternyata berasal dari biji buah aren. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (27/3/2023), biji tanaman aren mengandung air hingga 93,8 persen per 100 gram, protein, dan karbohidrat cukup tinggi.
Kolang kaling memiliki tekstur kenyal berwarna transparan. Meskipun demikian, biji aren perlu diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi dalam bentuk kolang kaling.
Baca juga: Cara Menanam Blewah, Buah Khas Ramadhan yang Rasanya Enak
Adapun cara mengolah biji buah aren menjadi kolang kaling, seperti berikut.
Buah aren yang diolah menjadi kolang kaling yaitu buah aren setengah matang. Ciri buah aren setengah matang memiliki kulit yang warnanya masih hijau segar.
Setelah itu, buah dipisahkan dari tangkainya. Lalu, masukkan buah pada wadah.
Buah aren yang sudah dipilih, kemudian dibakar untuk menghilangkan getahnya. Pembakaran dilakukan dengan cara menumpuk buah aren di atas api dan bakar sampai buahnya sedikit hangus.
Baca juga: Tips Memilih Kurma untuk Berbuka Puasa
Setelah di bakar, tahapan pembuatan kolang kaling selanjutnya yaitu merebus buah aren yang sudah dibakar. Sama seperti pembakaran, perebusan juga bertujuan untuk menghilangkan getah pada kulit buah aren. Proses ini memakan waktu sekitar 1 hingga 2 jam.
Buah aren yang sudah direbus kemudian didinginkan terlebih dahulu. Setelah dingin, iris kulit buah dengan hati-hati.
Kemudian, belah menjadi dua dan biji inti buah akan terlibat. Lepaskan satu persatu dan cuci menggunakan air bersih.
Baca juga: Bisakah Kurma Ditanam di Indonesia? Simak Penjelasan Selengkapnya
Setelah itu, rendam biji buah aren selama 1 hingga 3 hari. Tujuannya untuk menghilangkan kotoran dan membuat kolang kaling menjadi kenyal. Apabila warna kolang kaling sudah menjadi bening, maka kolang kaling sudah bisa dijual.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.