JAKARTA, KOMPAS.com - Saat menanam cabai, salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah pemupukan. Pemberian pupuk untuk cabe harus diperhatikan jenis, dosis, dan tujuan penggunaannya.
Salah satu pupuk tanaman cabai adalah pupuk ZA. Pupuk ZA merupakan pupuk yang dikenal juga dengan nama Amonium Sulfat atau (NH4)2SO4.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian, Rabu (10/8/2022), pupuk ZA mengandung 21 persen unsur hara makro nitrogen dan 24 persen unsur hara makro sulfur.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik Cair untuk Merangsang Bunga dan Buah
Pupuk ZA bisa dikategorikan sebagai pupuk tunggal karena mengandung banyak unsur hara makro. Karena pupuk ini mengandung unsur sulfur, pupuk ZA akan sangat baik apabila diberikan ke tanaman pada masa awal tanam cabe.
Pupuk ZA dapat dikenali dari bentuknya yang berupa kristal kecil dengan warna yang beragam, mulai dari warna abu-abu, putih, dan kuning. Bahkan, ada juga pupuk ZA yang berwarna biru keabu-abuan.
Pupuk ZA harus disimpan di tempat yang cukup kering dan jauh dari sumber air.
Pasalnya, pupuk ini mampu bahkan untuk menarik uap air yang berada dalam kelembapan ruangan sekitar 80 persen dalam suhu kurang dari 30 derajat celcius.
Baca juga: Pupuk SP36: Karakteristik, Manfaat, dan Cara Mengaplikasikannya
Untuk tanaman cabe yang masih dalam fase pertumbuhan awal atau vegetatif, dosis pupuk ZA yang diberikan bisa mengikuti dosis dengan cara melarutkan 1 gelas pupuk ZA ke dalam air sebanyak 25 hingga 30 liter. Pupuk ini bisa diberikan dengan dosis sebanyak 50 ml per tanaman.