Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Hama yang Sering Menyerang Pohon Mangga dan Cara Mengendalikannya

Kompas.com - 17/08/2022, 08:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

 

5. Penggerek ranting

Hama penggerek ranting adalah kumbang berwarna coklat yang ukuran tubuhnya 6 mm. Kumbang tersebut merusak tanaman dengan cara menggerek ranting yang ditandai dengan keluarnya kotoran berwarna hitam menempel pada ranting.

Cara mengendalikannya dengan memangkas ranting yang terserang kemudian membakarnya dan bekas pangkasan dioles dengan ter atau meni. Anda juga bisa menyemprotkan insektisida Atabron 50 EC atau Ambush 2 EC.

Ilustrasi hama kutu putih pada tanaman.SHUTTERSTOCK/PROTASOV AN Ilustrasi hama kutu putih pada tanaman.

6. Kutu putih

Kutu putih berbentuk oval, datar, tertutup lapisan tebal seperti lilin, sering hinggap di daun dan menghisap cairan sel daun. Akibat serangan kutu tersebut, pada daun terdapat bercak kuning kotor.

Baca juga: 3 Jenis Hama Tanaman Jagung yang Bisa Menyebabkan Gagal Panen

Cara mengendalikannya dengan memotong dan memusnahkan daun tempat koloni serangga. Kemudian, Anda bisa menyemprotkan insektisida Dikrotofos (Bildrin 24 WSC).

7. Kepik mangga (Cryptorrhynoccus gravis)

Kepik mangga biasa menyerang buah dan masuk ke dalamnya. Cara mengendalikannya adalah dengan memanfaatkan semut merah yang menyebabkan kepik tidak bertelur.

8. Bubuk buah mangga

Bubuk buah mangga menyerang buah sampai tunas muda. Kulit buah kelihatan normal, namun bila dibelah terlihat bagian dalamnya dimakan hama ini.

Cara mengendalikannya dengan memusnahkan buah mangga yang jatuh akibat hama ini, menggunakan pupuk kandang halus, mencangkul tanah di sekitar batang pohon dan menyemprotkan insektisida ke tanah.

Baca juga: 3 Jenis Hama Tanaman Jagung yang Bisa Menyebabkan Gagal Panen

9. Bisul daun (Procontarinia matteiana)

Gejala bisul daun menjadi berbisul dan daun menjadi berwarna coklat, hijau dan kemerahan.

Cara mengendalikannya adalah dengan penyemprotan buah dan daun dengan Ripcord, Cymbuth atau Phosdrin tiga kali dalam seminggu, membakar daun yang terserang, menggemburkan tanah untuk mengeluarkan kepompong dan memperbaiki aerasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com