Benih ditaburkan secara merata pada media dan diusahakan tidak menumpuk. Benih yang digunakan sebaiknya benih cabe hibrida yang telah diberi perlakuan pestisida.
Media digulung atau dilipat dan disimpan dalam suhu kamar. Untuk menjaga kelembapan media peram, semprotkan air dengan semprotan setiap pagi dan sore.
Baca juga: Penyebab Daun Keriting pada Tanaman Cabai dan Cara Mengatasinya
Setelah 4 sampai 7 hari, benih akan mengeluarkan radikula atau calon akar. Dengan bantuan penjepit, benih yang telah mengeluarkan calon akar di tanam pada media semai yang disiram terlebih dahulu
Setiap pagi dan sore, persemaian perlu disiram. Untuk mencegah gangguan cendawan, semprot persemaian dengan fungisida Starmyl 25WP dan Victory 80WP secara bergantian dengan konsentrasi 0,5 gram per liter.
Untuk mencegah gangguan hama persemaian, semprot dengan insektisida winder 100ec dengan konsentrasi 0,5 cc per liter.
Persemaian juga dapat dilakukan dengan meletakkan benih secara langsung pada media semai tanpa diperam terlebih dahulu.
Baca juga: Simak, Panduan Pemberian Pupuk Tanaman Cabai
Jarak tanam yang digunakan adalah 50 sampai 60 cm jarak antar lubang dan 60 sampai 70 cm untuk jarak antar barisan dengan pola penanaman model segitiga atau zig-zag.
Pembuatan lubang tanam sedalam 8 sampai 10 cm dilakukan bersamaan dengan pembuatan lubang pada mulsa yang berpedoman pada pola yang dipakai dan sesuai jarak tanam yang dianjurkan.
Pembuatan lubang pada mulsa dapat juga menggunakan sistem pemanasan dengan menggunakan kaleng dengan diameter kurang lebih 8 hingga 10 cm. Lubang tanam dibuat dengan cara menugal tanah sedalam 8 sampai 10 cm.
Bibit cabai dipersemaian yang telah berumur 15 hingga 17 hari atau telah memiliki 3 atau 4 daun, siap dipindah tanam pada lahan.