JAKARTA, KOMPAS.com - Ada beberapa cara menanam tomat yang dapat dilakukan, salah satunya dengan polybag. Menanam tomat di polybag dapat menjadi salah satu solusi pemanfaatan lahan sempit di pekarangan rumah.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (23/8/2022), untuk menanam tomat di polybag, beberapa hal yang harus disiapkan antara lain pemilihan benih, persiapan pot, media tanam, dan mengisi media tanam ke dalam polybag.
Berikut cara menanam tomat di polybag untuk Anda yang ingin melakukannya di pekarangan rumah atau lahan terbatas.
Baca juga: Penyebab Tomat Busuk pada Bagian Bawah dan Cara Mencegahnya
Pemilihan benih sangat penting dilakukan. Pasalnya, benih merupakan tahapan awal dalam bercocok tanam.
Salah memilih benih akan memengaruhi hasil budidaya tomat Anda. Untuk hasil optimal, gunakan varietas tomat hibrida karena memiliki beragan keunggulan, baik dari aspek produktivitas maupun ketahanan terhadap penyakit.
Benih tomat hibrida tidak dapat diturunkan menjadi turunan kedua atau ketiga karena pada turunan kedua akan diperoleh variasi yang besar, baik dalam bentuk, ukuran, warna buah, dan ketahanan penyakit.
Benih tomat tidak langsung ditanam di dalam polybag, namun harus disemai terlebih dahulu. Sebelum dilakukan penyemaian, Anda harus memastikan bahwa bedeng persemaian atau lokasi persemaian bebas dari organisme pengganggu, salah satunya semut yang bisa memotong titik tumbuh saat terjadi perkecambahan.
Baca juga: Mengapa Tanaman Tomat Tidak Berbuah? Ini 5 Penyebabnya
Salah satu teknik penyemaian tomat secara langsung adalah menggunakan seedling tray atau tempat penyemaian bibit. Media semai yang digunakan bisa berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang.
Penyiraman media semai sebaiknya dilakukan sebelum benih disemai agar media semai menjadi padat dan benih tidak terlalu tenggelam dalam media setelah disiram ulang.
Setelah benih ditanam, benih ditutup dengan lapisan tipis media dan dilakukan penyiraman ulang.
Perkecambahan benih tomat membutuhkan kondisi gelap dan hangat. Oleh sebab itu, disarankan menutup persemaian selama tiga sampai lima hari ketika terjadi perkecambahan awal.
Baca juga: Manfaat Ampas Kopi untuk Tanaman Tomat dan Cara Menggunakannya
Sembari menunggu bibit berumur 14 sampai 17 hari setelah semai atau telah memiliki tiga sampai empat helai daun, lakukan persiapan polybag dan media tanam. Pilih polybag yang berdiameter minimal 30 cm.
Dasar polybag sebaiknya diberi lubang terlebih dahulu. Tujuannya agar air siraman tidak menggenang di dalam polybag.
Media tanam yang dapat digunakan dalam budidaya tomat di polybag sangat beragam. Ini bergantung dari kemudahan dan kemampuan untuk membuatnya.
Yang terpenting adalah media tanam harus gembur, subur, dan bebas hama tanah.
Baca juga: Mengenal Hama Ulat Tanduk pada Tanaman Tomat dan Cara Membasminya
Media tanam yang bisa digunakan adalah campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1 atau 2:1:1. Anda juga bisa menggunakan tanah, sekam, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1 atau 2:1:1.
Alternatif media tanam lainnya adalah tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Media tanam sebaiknya dicampur juga dengan pupuk KCl dan pupuk TSP secukupnya untuk mematikan hama tanah yang mungkin tertinggal.
Langkah selanjutnya adalah mengatur pH media tanam agar mendekati kisaran 5,8 sampai 6,8. Apabila pH media tanam lebih dari 7 atau kurang dari 5,8, maka pertumbuhan tanaman akan terhambat.
Tanaman tomat juga akan tumbuh kerdil dan kurang subur. Untuk mencapai pH ideal, media tanam dapat ditambahkan kapur dolomit.
Baca juga: Simak, Ini Cara Menanam Tomat dan Wortel di Apartemen
Setelah dicampur kapur dolomit, media tanam dibiarkan selama satu hingga dua minggu sebelum digunakan.
Masukkan media tanam ke dalam polybag beberapa hari sebelum bibit dipindahkan. Tujuannya agar media tanam di polybag sudah cukup padat saat ditanami.
Sebelum diisi tanah, pastikan bagian bawah polybag telah dilubangi untuk drainase air. Kemudian, isi polybag dengan media tanam hingga menyisakan ruang lebih dari 5 cm dari bibir polybag.
Tempatkan polybag di ruang terbuka dan mendapatkan sinar matahari pagi.
Baca juga: Cara Menanam Tomat dari Irisan Buahnya, Mudah Dilakukan
Bibit siap dipindah tanam ketika stadium tanam telah memiliki tiga sampai empat daun benar, yakni pada 14 sampai 17 HSS (hari setelah semai), ketika batang kokoh, dan perakaran berkembang baik. Lakukan penanaman bibit ke dalam polybag dengan hati-hati.
Lakukan sanitasi terhadap daun-daun yang terserang penyakit setiap saat dengan memetik dan dirombak. Selain itu, jika ada hama maka segera dieradikasi baik secara mekanik ataupun dengan pestisida.
Namun, diupayakan untuk menghindari pengendalian secara kimiawi karena hasil tanaman tomat di polybag biasanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Satu bulan setelah tanam, buat ajir untuk menopang tanaman. Ajir diberikan agar tanaman dapat tumbuh tegak dan merambat.
Baca juga: Cara Membuat Tomat yang Ditanam Lebih Manis
Berbeda dengan tanaman tomat yang ditanam di lahan, pemupukan pada media polybag dilakukan seminggu sekali dengan dosis yang rendah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi pencucian pupuk akibat penyiraman.
Untuk merangsang pertumbuhan vegetatif, tanaman dalam polybag dapat dipupuk dengan pupuk yang mengandung nitrogen tinggi. Pupuk dilarutkan dalam air, lalu dikocok.
Gunakan pupuk ZA sebanyak 10 gram per 10 liter air. Memasuki masa generatif atau berbunga, selain memupuk dengan pupuk nitrogen, tanaman tomat perlu dipupuk dengan pupuk P dan K.
Komposisi ZA, TSP, dan KCl adalah 1:2:1 sebanyak 1 sampai 3 gram per liter air.
Baca juga: 5 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menanam Tomat di Pot
Selain pupuk akar, tanaman dalam polybag juga perlu dipupuk dengan pupuk daun karena mengandung unsur mikro yang baik. Pemberiannya melalui penyemprotan 10 sampai 14 hari sekali dengan konsentrasi rendah atau separuh dosis yang disarankan.
Perlu diperhatikan bahwa dalam budidaya tomat di polybag, lakukan perimbangan antara pupuk dan air. Tujuannya agar kondisi media tanam tidak terlalu basa atau menyebabkan terjadinya keracunan pada tanaman.
Cara yang paling mudah untuk mengetahui keadaan air dalam media tanam adalah dengan mengangkat polybag saat kering dan sesudah basah, lalu bandingkan beratnya. Jika ringan berarti kekurangan air, sedangkan bila sangat berat dan air menetes atau menggenang, berarti kelebihan air.
Selain itu, pada masa generatif, pembuahan diupayakan agar kebutuhan unsur kalsium harus dipertimbangkan dan diperhatikan. Kekurangan kalsium akan menyebabkan terjadinya penyakit fisiologis busuk pantat buah (blossom end rot).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.