Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Alpukat Aligator agar Panen Setiap Saat

Kompas.com - 31/08/2022, 13:28 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi menanam alpukat, buah alpukat di pohon. PIXABAY/SANDID Ilustrasi menanam alpukat, buah alpukat di pohon.

Adapun salah satu keunggulan tanaman alpukat adalah bisa ditanam di pot. Setelah dipindah tanam, perawatannya bakal lebih mudah dan tidak seintensif waktu pembibitan.

4. Pemeliharaan tanaman

Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam perawatan alpukat aligator, yakni pemupukan, penyiraman, dan pengendalian hama penyakit.

5. Pemupukan

Pemupukan harus dilakukan rutin, setiap dua minggu sekali, karena tanaman alpukat aligator adalah tanaman buah yang butuh lebih banyak nutrisi dibanding tanaman bunga atau daun.

Baca juga: Panduan Cara Menanam Alpukat dari Biji

Semakin ingin cepat berbuah, maka kadar nutrisi yang diberikan juga semakin banyak. Jika perlu, berikan obat perangsang buah agar lebih cepat berbuah.

6. Penyiraman

Untuk penyiraman cukup dua hari sekali. Apabila musim kemarau bisa tiga kali sehari, tapi saat musim penghujan cukup satu kali saja.

Yang harus diperhatikan adalah tanaman alpukat aligator tidak bisa kekurangan air karena bisa kering atau kelebihan air lantaran bisa membuat tanaman cepat layu.

7. Pengendalian hama dan penyakit

Penggunaan pestisida dapat rutin dilakukan dua minggu sekali. Tanaman alpukat aligator rentan terhadap serangan ulat dan lalat buah.

Baca juga: Cara Menyimpan Alpukat agar Cepat Matang dan Tetap Segar

Dengan melakukan budidaya yang benar dan tepat, maka tanaman alpukat aligator dapat tumbuh subur, berbuah lebih cepat pada usia 2-4 tahun (tergantung varietas), menghasilkan buah yang berlimpah dan berkualitas, serta bebas serangan hama ulat. Dalam satu tahun, tanaman ini bisa dua kali panen.

Untuk satu kali panen, satu pohon dapat menghasilkan 70 kg–100 kg alpukat aligator.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau