Gejala bervariasi dan timbul pada bermacam-macam umur tanaman. Pada pangkal daun kedua atau ketiga, apabila dilihat permukaan bawahnya dengan cahaya tembus, akan tampak adanya garis-garis hijau tua sempit yang terputus-putus.
Pada punggung tangkai daun sering terdapat garir-garis hijau tua. Kadang-kadang tulang daun menjadi jernih sebagai gejala pertama terjadinya infeksi.
Selanjutnya daun muda lebih tegak, pendek, sempit dengan tangkai yang lebih pendek dari biasanya, menguning sepanjang tepinya, dan mengering.
Daun menjadi rapuh dan mudah patah. Tanaman terhambat pertumbuhannya dan daun-daun membentuk roset pada ujung batang palsu.
Baca juga: Jangan Asal, Ini Cara Menanam Pisang
Hingga saat ini, sifat bunchy top virus atau banana virus belum diketahui dan belum dapat dimurnikan. Mudah disebarkan melalui bahan tanaman dan kutu daun. Virus ini tidak dapat ditularkan melalui alat pertanian atau cairan tanaman sakit.
Perkembangan penyakit dibantu oleh hujan, suhu tinggi, kesuburan tanah dan keadaan yang terlindung. Di dataran tinggi, penularan penyakit oleh vektornya lebih baik.
Di Indonesia, penyakit ini tersebar di Lampung, Jawa, Bali, Kalimantan Barat, Jayapura, dan semua wilayah penghasil pisang.
Ada beberapa cara pengendalian virus penyebab penyakit kerdil atau BBTV. Pengendalian dengan kultur teknis dilakukan dengan menanam bibit dari rumpun yang sehat.
Baca juga: Cara Mengatasi Pohon Pisang Layu dengan Garam dan Deterjen
Sementara itu, cara sanitasi atau eradikasi dilakukan dengan membersihkan tanaman inang. Cara lain adalah pembongkaran rumpun sakit, lalu dipotong kecil-kecil agar tidak ada tunas yang dapat hidup.