Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Jamur Jakaba, Pakai Air Cucian Beras

Kompas.com - 09/09/2022, 13:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jamur jakaba disebut memiliki banyak manfaat untuk tanaman. Jakaba pada dasarnya adalah jamur yang muncul dari air cucian beras.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (9/9/2022), jamur jakaba dibuat dengan cara memasukkan air bekas cucian beras atau air leri ke dalam wadah yang bersih. Setelah itu, bagian atas wadah yang berisi air bekas cucian beras perlu ditutup dengan kain hingga menutupi mulut wadah.

Selanjutnya, letakkan wadah di tempat yang teduh dan tidak terpapar sinar matahari langsung selama kurang lebih 14 hari.

Baca juga: Mengenal Jamur Jakaba, Pupuk Organik Cair yang Bermanfaat bagi Tanaman

Ilustrasi jamur jakaba yang bermanfaat untuk tanaman. SHUTTERSTOCK/MARAHETATJEH Ilustrasi jamur jakaba yang bermanfaat untuk tanaman.

Jika beruntung, air leri akan memunculkan bakal jamur jabaka yang berwarna bintik-bintik merah. Lanjutkan proses tersebut dan biarkan hingga jakaba tumbuh besar sesuai keinginan.

Cara membuat jamur jakaba

Siapkan air cucian beras paling tidak sebanyak 3 liter. Gunakan air cucian beras yang masih kental atau cucian beras pertama kali.

Tuangkan ke dalam wadah yang cukup besar agar sirkulasi oksigen banyak yang bisa masuk.

Tambahkan 1 sendok makan bekatul yang fungsinya untuk mengganti nutrisi (vitamin B kompleks) dari kuit ari yang banyak hilang akibat pemrosesan beras. Aduk hingga merata.

Baca juga: Manfaat Jamur Jakaba untuk Tanaman dan Cara Pengaplikasiannya

Setelah tercampur merata, tutup rapat wadah tersebut menggunakan kain agar sirkulasi udara masih tetap bagus, karena jakaba memerlukan oksigen untuk tumbuh, dan letakkan di tempat teduh, gelap dan sejuk, atau lebih mudahnya ditutup menggunakan kardus dan diamkan selama dua minggu.

Penting untuk diperhatikan bahwa selama penyimpanan dua minggu tersebut jangan dibuka karena spora jakaba sangat sensitif terhadap cahaya.

Ilustrasi jamur jakaba yang dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman. SHUTTERSTOCK/SHANJAYA Ilustrasi jamur jakaba yang dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman.

Setelah dua minggu penyimpanan biasanya sudah banyak tumbuh jakaba yang mengambang di permukaan air, bentuknya mirip akar yang baru tumbuh yang bergerombol dan jika sudah banyak mirip karang di dasar laut.

Cara memperbanyak jamur jakaba

Jakaba juga dapat diperbanyak dengan mudah, caranya yaitu cukup dengan memasukkan sepotong jamur jakaba pada air cucian beras dalam wadah semacam ember lalu ditutup dengan kain dan diletakkan pada tempat teduh, sejuk dan gelap.

Baca juga: Perbedaan Jamur Beracun dan Tidak Beracun

Selama 7 sampai 15 hari jamur jakaba yang semula hanya sepotong akan berkembang biak menjadi banyak bahkan memenuhi wadahnya.

Cara merawat jamur jakaba

Jakaba dapat disimpan dalam waktu lama, namun membutuhkan perawatan. Perawatan jakaba ini cukup sederhana dan tidak sulut, caranya yaitu dengan rutin menambahkan makanan yang baru yaitu berupa air cucian beras pertama kali yang masih kental.

Adapun cara penuangannya pun harus dilakukan dengan benar yaitu dituangkan dari samping atau dinding wadah dan secara perlahan agar tidak merusak koloni jakab, terutama jakaba yang masih kecil.

Manfaat jamur jakaba untuk tanaman

Jamur jakaba memiliki banyak manfaat untuk tanaman, antara lain adalah mempercepat pertumbuhan tanaman yang kerdil, memperpanjang umur tanaman dan mengendalikan serangan fusarium.

Baca juga: Simak, Cara Budidaya Jamur Tiram untuk Pemula

Bagian yang dimanfaatkan dari jakaba adalah airnya dan jamurnya. Namun, terlebih dahulu dihaluskan dengan diblender bersama dengan air cucian beras.

Cara aplikasinya adalah dengan melarutkannya dengan air, adapun dosisnya adalah 400 ml jakaba untuk setiap 10 liter air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Mengawal Produksi dan Nilai Ekonomi Cengkih Indonesia

Mengawal Produksi dan Nilai Ekonomi Cengkih Indonesia

Varietas Tanaman
Sagu: Deposit Pangan Indonesia

Sagu: Deposit Pangan Indonesia

Varietas Tanaman
Pinang dan Pemanfaatan di Masa Depan

Pinang dan Pemanfaatan di Masa Depan

Varietas Tanaman
Kelapa Kopyor: Potensi Komoditas Unggulan Indonesia

Kelapa Kopyor: Potensi Komoditas Unggulan Indonesia

Varietas Tanaman
Pohon Aren: Pangan, Energi, dan Lingkungan

Pohon Aren: Pangan, Energi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau