Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Manfaat Kapur Dolomit dan Cara Menggunakannya

Kompas.com - 17/09/2022, 11:15 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapur dolomit adalah kapur pertanian yang mengandung kalsium (CaO) dan Magensium (MgO). Manfaat kapur dolomit yang utama adalah meningkatkan pH tanah dan membuat kadar asam dalam tanah menjadi lebih netral.

Tingkat keasaman tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanah yang terlalu asam akan menggangu pertumbuhan tanaman.

Maka dari itu, aplikasi kapur dolomit diperlukan untuk tanah yang terlalu asam. Selain menetralkan pH tanah, kapur dolomit juga mempunyai kegunaan lain bagi pertanian.

Baca juga: Manfaat Kapur Dolomit untuk Menyuburkan Tanah dan Tanaman

Dikutip dari laman Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (17/9/2022), berikut beberapa manfaat dan cara aplikasi kapur dolomit yang perlu diketahui.

Ilustrasi pemberian kapur dolomit pada tanah. SHUTTERSTOCK/FOTOHELIN Ilustrasi pemberian kapur dolomit pada tanah.

Manfaat kapur dolomit

  1. Dapat membantu meningkatkan pH tanah.
  2. Meningkatkan unsur hara dalam tanah.
  3. Membersihkan tanah dari senyawa racun.
  4. Meningkatkan populasi mikroba baik yang berguna untuk pertumbuhan tanaman.
  5. Mempercepat pertumbuhan akar.
  6. Meningkatkan produktivitas tanaman dan kualitas hasil panen.
  7. Menambah unsur hara Ca dan Mg.
  8. Menetralkan unsur kimia Al.
  9. Mengendalikan patogen tanaman.
  10. Membuat tanaman lebih hijau.

Baca juga: Manfaat Garam Epsom untuk Tanaman dan Cara Menggunakannya

Cara menggunakan kapur dolomit

Agar manfaat kapur dolomit bisa optimal, maka aplikasi kapur pertanian harus dilakukan dengan baik. Berikut ini beberapa cara aplikasi kapur dolomit yang tepat.

1. Disebar secara merata

Cara menggunakan kapur dolomit yang pertama yaitu menyebarkan kapur pertanian di atas lahan pertanian. Metode aplikasi ini bisanya dilakukan saat olah lahan.

Lahan yang sudah diaplikasikan kapur dolomit, didiamkan selama 2-3 minggu hingga tanah kembali normal. Setelah itu, kapur dolomit juga harus diaplikasikan pada pengolahan tanah tahap kedua. Waktu aplikasi ini paling cepat 2 minggu sebelum penanaman bibit.

2. Menaburkan di lubang tanam

Selain dicampurkan saat pengolahan lahan, kapur dolomit juga bisa diaplikasikan dengan menaburkan pada lubang tanam. Setelah itu, tutup lubang tanam dengan media tanam dan biarkan 2-3 minggu sebelum penanaman.

Baca juga: Bisa Suburkan Tanah, Ini Cara Menggunakan Kapur Dolomit

3. Dicampur dengan pupuk ZA

Tak hanya mengaplikasikan kapur dolomit tunggal, Anda juga bisa mencampurkan kapur dolomit dengan pupuk ZA. Campuran ini berguna untuk menyediakan unsur hara seperti Magnesium dan Sulfur Nitrogen.

Cara aplikasi campuran kapur dolomit dengan pupuk ZA yaitu dengan menaburkan dalam laritan yang sejajar dengan tanaman, di sekitar tanaman, atau dimasukan dalam lubang pemupukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau