JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam budidaya mangga atau menanam mangga, salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah serangan hama. Salah satu hama yang sering menyerang pohon mangga adalah penggerek buah.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (22/9/2022), hama penggerek buah mangga menggerek buah mangga, mulai buah mangga sebesar kelereng sampai buah mangga menjelang tua.
Ngengat dewasa memliki sayap dengan ukuran 20 mm bagian depan berwarna coklat tua,dan sayap belakang berwarna putih abu-abu. Ngengat dewasa menggerek buah mangga pada siang hari dan menaruh telurnya berjumlah 2 sampai 4 butir pada setiap buah.
Baca juga: Cara Stek Pohon Mangga
Hama ini selanjutnya akan menggerek lagi buah mangga yang lain dan lagi menaruh telurnya, demikian seterusnya. Seekor ngengat dewasa bisa bertelur sebanyak 125 sampai 450 butir.
Ngengat dewasa bisa berumur selama 7 hari. Dalam 3 sampai 4 hari telurakan menetas dan menjadi ulat berwarna merah putih belang-belang dengan kepala berwarna coklat sampai hitam.
Jumlah ulat atau larva dalam lubang biasanya 2 sampai 4 ekor dan berpasangan jantan dan betina.
Ulat-ulat tersebut berkembang menjadi dewasa karena mendapat asupan makanan dari daging buah mangga yang digerek yang mengakibatkan buah bagian dalam busuk.
Baca juga: 9 Varietas Mangga Unggul Mancanegara yang Sudah Ditanam di Indonesia
Ulat-ulat atau larva ini yang merusak buah mangga. Kerusakan bisa mencapai lebih dari 50 persen, terutama pada kebun mangga yang sirkulasi udara kurang baik dan sanitasi yang kurang terawat, buah mangga akan busuk dan akhirnya jatuh.
Ulat-ulat tersebut berkembang menjadi dewasa,menjelang menjadi pupa ulat dewasa akan masuk ke dalam tanah dan di dalam tanah.
Pada awal musim hujan serangga atau ngengat dewasa biasanya mulai berkembang biak, sehingga buah mangga pada awal musim hujan banyak terserang penggerek buah.
Ciri-ciri mangga terserang hama penggerek buah antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Cara Membuat Mangga Berbuah di Luar Musim Pakai ZPT
Pengendalian dengan cara fisik dilakukan dengan mengumpulkan buah-buah mangga yang jatuh, selanjutnya dibakar. Dengan demikian, siklus hidup hama penggerek buah akan terputus.
Baca juga: Tips Mengendalikan Hama di Pohon Mangga Tanpa Pestisida
Pengendalian dengan cara hayati dilakukan dengan pestisida nabati dari ekstrak daun nimba. Semprotkan sejak tanaman mangga mulai berbunga hingga buah menjelang masak, setiap 10 hari sekali atau 14 hari sekali.
Bisa juga dengan menggantung sarang atau memelihara tawon atau lebah di sekitar kebun mangga. Tawon sebagi musuh alami dari ngengat penggerek buah mangga dan memakan larpa dari penggerek buah.
Pejantan lebah akan mengejar serangga lainnya untuk menjaga ratunya,termasuk mengejar ngengat penggerek buah mangga dan mengakibatkan ngengat kabur menjauh.
Bisa juga dilakukan penyemprotan dengan Asap Cair konsentrasi 10 ml per liter air setiap 10 hari. Cara ini ampuh untuk mengusir ngengat dewasa.
Baca juga: Cara Lindungi Mangga dari Lalat Buah dan Codot, Bungkus Pakai Plastik
Pengendalian ini dilakukan dengan pestisida bila cara-cara lainnya kurang efektif. Pestisida yang tepat digunakan untuk mengendalikan penggerek buah mangga antara lain Klorpirifos 482 gram per liter yang merupakan insektisida racun kontak, lambung dan pernapasan, serta Lamda Silahotrin 50 gram per liter.
Kedua bahan aktif pestisida tersebut dapat membunuh ngengat dewasa maupun larpanya.
Dilakukan dengan pemangksan ranting atau cabang yang tumbuhnya tidak baik. Ini akan memperbaiki sirkulasi udara dan sinar matahari dalam tajuk tanaman mangga, karena penggerek buah mangga suka dengan keadaan yang rimbun dan gelap.
Pastikan pohon mangga agar jangan terlalu rimbun dan gelap.
Baca juga: Bisa, Begini Cara Membuat Mangga Berbuah di Luar Musimnya
Membuat mangga berbuah di luar musim dapat mengurangi rosiko serangan penggerek buah mangga. Sebab, dengan cara ini, mangga berbunga pada awal musim kemarau sekitar bulan April hingga Mei, ketika ngengat dewasa belum berkembang biak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.