Pemupukan tambahan untuk pohon durian adalah sebagai berikut.
Pupuk daun untuk pertumbuhan vegetatif dapat menggunakan pupuk daun tipe D (vegetatif). Aplikasi pupuk dilakukan dengan cara disemprotkan pada daun setelah tanaman mengalami pertunasan.
Pemupukan atau penyemprotan ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas dan kesehatan daun agar fotosintesis berjalan optimal.
Baca juga: 6 Cara Menanam Durian dari Biji, Bisa Dilakukan di Halaman Rumah
Adapun pupuk daun untuk pertumbuhan generatif menggunakan pupuk daun tipe B (generatif) yang mengandung boron (Bo). Aplikasi dilakukan pada saat mulai muncul bunga (stadia I) dengan cara disemprotkan pada daun dan bunga.
Penyemprotan dilakukan setiap 10 atau 14 hari sekali sampai buah masak fisiologis atau dua minggu sebelum dipanen.
Pupuk KNO3 (Kalium Nitrat) dan CaNO3 (Kalsium Nitrat) berfungsi untuk meningkatkan kualitas rasa, tekstur, dan warna daging buah. Dosisnya adalah 50 gram KNO3 dan 50 gram CaNO3 dilarutkan dengan 20 liter air.
Aplikasi dilakukan dengan cara disemprotkan pada daun dan dikocor pada akar. Waktu pemupukan yaitu satu bulan sebelum panen atau sekitar 75 sampai 90 hari setelah bunga mekar.
Baca juga: Cara Menanam Durian Bawor, Varietas Durian Unggul Lokal
Tujuan pengaturan jumlah bunga dan bakal buah adalah untuk mendapatkan jumlah buah yang optimal sesuai dengan kemampuan tanaman menopang beban buah.
Langkah awal yang harus dilakukan sebelum pengaturan bunga dan bakal buah adalah menentukan target jumlah buah per pohon terlebih dahulu, tahap selanjutnya adalah pengelolaan bunga dan bakal buah. Misalnya ditargetkan 15 ton per hektar, maka jumlah tanaman 100 batang, maka setiap pohon ditargetkan hasil akhirnya 150 kg per pohon.