Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Merawat Pohon Durian agar Berbuah Lebat

Kompas.com - 22/09/2022, 13:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi pohon durian.Shutterstock/sweetheart studio Ilustrasi pohon durian.

Pemupukan tambahan

Pemupukan tambahan untuk pohon durian adalah sebagai berikut.

Pupuk daun untuk pertumbuhan vegetatif dapat menggunakan pupuk daun tipe D (vegetatif). Aplikasi pupuk dilakukan dengan cara disemprotkan pada daun setelah tanaman mengalami pertunasan.

Pemupukan atau penyemprotan ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas dan kesehatan daun agar fotosintesis berjalan optimal.

Baca juga: 6 Cara Menanam Durian dari Biji, Bisa Dilakukan di Halaman Rumah

Adapun pupuk daun untuk pertumbuhan generatif menggunakan pupuk daun tipe B (generatif) yang mengandung boron (Bo). Aplikasi dilakukan pada saat mulai muncul bunga (stadia I) dengan cara disemprotkan pada daun dan bunga.

Penyemprotan dilakukan setiap 10 atau 14 hari sekali sampai buah masak fisiologis atau dua minggu sebelum dipanen.

Pupuk KNO3 (Kalium Nitrat) dan CaNO3 (Kalsium Nitrat) berfungsi untuk meningkatkan kualitas rasa, tekstur, dan warna daging buah. Dosisnya adalah 50 gram KNO3 dan 50 gram CaNO3 dilarutkan dengan 20 liter air.

Aplikasi dilakukan dengan cara disemprotkan pada daun dan dikocor pada akar. Waktu pemupukan yaitu satu bulan sebelum panen atau sekitar 75 sampai 90 hari setelah bunga mekar.

Baca juga: Cara Menanam Durian Bawor, Varietas Durian Unggul Lokal

2. Pengaturan jumlah bunga dan bakal buah

Tujuan pengaturan jumlah bunga dan bakal buah adalah untuk mendapatkan jumlah buah yang optimal sesuai dengan kemampuan tanaman menopang beban buah.

Langkah awal yang harus dilakukan sebelum pengaturan bunga dan bakal buah adalah menentukan target jumlah buah per pohon terlebih dahulu, tahap selanjutnya adalah pengelolaan bunga dan bakal buah. Misalnya ditargetkan 15 ton per hektar, maka jumlah tanaman 100 batang, maka setiap pohon ditargetkan hasil akhirnya 150 kg per pohon.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau