JAKARTA, KOMPAS.com - Kapur dolomit adalah mineral yang mengandung unsur hara kalsium oksida (CaO) dan juga magnesium oksida (MgO) dengan kadar yang cukup tinggi, sehingga dapat menetralkan pH tanah.
Jika tanah kekurangan hara kalsium dan magnesium, maka otomatis tanaman menjadi kurang maksimal dalam berproduksi.
Pemberian kapur dolomit untuk tanaman sangat membantu produktivitas tanaman. Namun, terkadang banyak yang tidak tahu apa fungsi dari kapur dolomit ini.
Baca juga: 10 Manfaat Kapur Dolomit dan Cara Menggunakannya
Banyak petani yang mengetahui kapur dolomit hanya untuk menetralkan pH tanah, padahal masih banyak lagi manfaat kapur kolomit.
Sebelum memberikan kapur dolomit, lakukan terlebih dahulu pengukuran terhadap keasaman tanah. Pengukuran bisa dilakukan dengan kertas lakmus, soil tester atau pH tester.
Akan tetapi, pH tester adalah alat yang sering digunakan karena alat ini termasuk alat yang sederhana dan cukup murah harganya.
Kenaikan derajat keasaman yang dipaksakan secara mendadak dari sangat asam atau asam kuat menjadi netral membuat tanaman tersiksa, untuk mengatasinya sebaiknya pemberian dolomit secara bertahap, dengan selang waktu tiga minggu dan setelah hujan.
Baca juga: Bisa Suburkan Tanah, Ini Cara Menggunakan Kapur Dolomit
Setiap tanaman memiliki kesenangan atau kesesuaian derajat keasaman yang berbeda-beda, jadi pemberian kapur dolomit dapat diatur dengan menyesuaikan jenis tanaman yang akan ditanam.
Perlu diketahui, pemupukan dan pengapuran dilakukan secara bersamaan maka terjadi reaksi antara kapur dan pupuk.
Pupuk seperti pupuk NPK, ZA, TSP yang bersifat asam karena mengandung belerang akan dinetralkan oleh kapur yang bersifat basa dampaknya pH tanah tidak naik dan nutrisi tidak tersedia lagi.
Oleh karena itu, pemupukan dan pengapuran harus dilakukan secara terpisah, paling tidak selang tiga minggu atau idealnya 40 hari setelah pengapuran baru dilakukan pemupukan, tujuannya agar kondisi unsur hara tanah kembali pulih.
Baca juga: Manfaat Kapur Dolomit untuk Menyuburkan Tanah dan Tanaman
Pada prinsipnya semua tanaman membutuhkan unsur hara berupa kalsium dan juga magnesium, jika tanaman kekurangan dua unsur hara tersebut akan ada dampak buruk yang terjadi, manfaat kapur dolomit yang cukup terkenal untuk tanaman adalah sebagai pupuk.
Dolomit merupakan jenis batuan kapur yang juga dapat memberi manfaat bagi tanah dan tanaman.
Berikut manfaat pupuk dolomit untuk kesuburan tanah dan tanaman.
Baca juga: Cara Menyuburkan Tanaman Pakai Micin
Apabila kapur dolomit digunakan untuk memperbaiki keadaan tanah yang rusak, maka cara aplikasinya adalah kapur dolomit disebar atau ditabur merata pada permukaan tanah yang akan diolah atau sebelum ditanam.
Apabila kapur dolomit digunakan sebagai pupuk dasar tanaman, maka kapur dolomit ditaburkan di dasar lubang tanam kemudian dicampur merata dengan pupuk dan tanah setelah itu ditimbun sedikit dan biarkan selama kurang lebih satu hingga dua minggu, setelah itu baru proses penanaman.
Pupuk dolomit dicampur dengan ZA dilakukan apabila kebutuhan diperlukan dalam waktu bersamaan, adapun cara pemberiannya yaitu disebar merata di sejajar baris tanaman atau di sekeliling batang tanaman. P
Baca juga: 4 Bahan Dapur yang Dapat Membasmi Hama dan Menyuburkan Tanaman
emakaian kombinasi dolomit dan ZA mampu memasok hara magnesium dan juga sulfat serta nitrogen pada tanaman dan tidak mengasamkan tanah.
Apabila kapur dolomit digunakan untuk menetralisirkan tanah masam atau menaikkan pH, pupuk dolomit ditabur secara merata 7-10 hari sebelum diberi pupuk kandang atau pupuk lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.