Setelah empat sampai tujuh hari setelah tanam (HST), cek kondisi tanaman kedelai. Apabila ditemukan benih yang tidak tumbuh, segeralah menggantinya dengan benih baru yang pertumbuhannya baik. Kegiatan ini dikenal dengan nama penyulaman.
Baca juga: 5 Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai
Untuk mempercepat pertumbuhan, tanaman kedelai perlu diberi pupuk. Jenis pupuk yang biasanya diaplikasikan pada tanaman kedelai adalah pupuk Urea, SP 36 atau TSP, atau KCl.
Pemupukan dilakukan sebanyak dua kali setelah tanam dan dua minggu setelah tanam. Walau demikian, pemupukan bisa juga disesuaikan dengan keadaan lahan budi daya.
Jika kedelai ditanam di lahan sawah, pemupukan susulan tidak perlu dilakukan karena lahan sawah tingkat kesuburannya tinggi.
Baca juga: 5 Hama yang Menyerang Tanaman Kedelai dan Cara Mengatasinya
Selain pemupukan, kedelai juga perlu disiram, terutama saat musim kemarau. Pengairan bisa dilakukan dengan cara menggenangi petakan tanaman kedelai, kemudian genangan dibuka kembali. Penggenangan disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan tanaman.
Penyiangan adalah kegiatan membersihkan gulma yang tumbuh di lahan budi daya. Penyiangan bisa dilakukan secara manual dengan mencabut satu per satu gulma yang tumbuh.
Setelah itu, secara biologi menggunakan musuh alami atau agensia hayati dan secara kimiawi menggunakan herbisida.
Baca juga: 5 Penyakit Tanaman Kedelai yang Disebabkan Jamur, Bakteri, dan Virus
Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit juga diperlukan untuk menjaga tanaman tumbuh sehat. Kegiatan ini bisa dilakukan secara terpadu dengan memadukan pengendalian mekanis, biologi, dan kimiawi.