JAKARTA, KOMPAS.com - Rumput adalah salah satu sumber pakan ternak yang banyak digunakan. Pakan ternak berupa rumput umumnya berasal dari rumput liar yang ada di pinggir sungai, hutan, maupun sawah.
Dikutip dari laman Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (29/9/2022), diperkirakan terdapat sekitar 10.000 spesies rumput di dunia. Dari jumlah itu, kisaran biomassa yang dihasilkan sangat beragam, demikian juga kandungan nutrisinya.
Rumput adalah makanan pokok ternak ruminansia seperti sapi, kambing dan domba. Rumput dengan kandungan serat kasarnya sangat berperan dalam menjaga kesehatan dan fungsi rumen.
Baca juga: Olahan Jagung: Bisa Jadi Pemanis hingga Pakan Ternak
Keberadaan serat dalam hijauan pakan (selulosa dan hemiselulosa) menjadi sumber energi bagi mikroba rumen. Demikian halnya dengan mineral serta protein (terutama dari legum) merupakan sumber nitrogen bagi bakteri dan protein produk.
Oleh karena itu, keberhasilan usaha ternak sapi, kambing, dan domba sangat bergantung pada ketersediaan pakan hijauan.
Untuk mendapatkan produktivitas ternak yang tinggi, diperlukan hijauan pakan dengan jumlah yang cukup dan nutrisi yang baik.
Tanaman pakan juga dapat digolongkan sebagai sumber serat kasar, sumber energi, dan sumber protein. Yang tergolong sumber serat dan energi adalah rumput (famili Graminae) seperti rumput alam, rumput gajah, king grass, daun jagung, dan lain-lain.
Baca juga: Kulit Singkong Bisa Jadi Pakan Ternak, Ini Cara Membuatnya
Adapun yang tergolong sumber protein adalah kacang-kacangan (famili Leguminosae) seperti gamal (Glirisidae), indigofera, turi, lamtoro, stylo, daun kacang tanah, dan lain-lain. Dalam komponen pakan ternak ruminansia, hijauan selalu mendapat porsi terbanyak yang diberikan, yaitu 60 sampai 100 persen.
Di antara semua jenis hijauan tersebut, ada yang mengandung nutrisi tinggi, mudah dibudidayakan, serta memiliki biomassa tinggi.
Berikut beberapa jenis rumput yang bisa dijadikan pakan ternak bergizi.
Gamal atau Glirisidae juga kerap disebut sebagai dadap. Gamal sering juga digunakan sebagai tiang panjat sekaligus naungan tanaman lada karena tanamannya berbentuk pohon.
Baca juga: 5 Jenis Tanaman dan Rumput yang Disukai Kambing, Jadikan Pakan Hijauan
Namun, belum banyak diketahui penggunaannya sebagai pakan ternak sumber protein. Kandungan protein kasar daun gamal berkisar 18 hingga 24 persen.
Gamal tidak dianjurkan pemberiannya dalam jumlah banyak, disebabkan kandungan serat kasarnya rendah dan dapat menyebabkan kembung. Gamal dapat diberikan dalam ransum ternak sapi maksimal 10 persen dari komposisi.
Perbanyakan dapat dilakukan dengan biji dan stek. Gamal mudah tumbuh, dan cocok untuk daerah tropis.
Indigofera termasuk kelompok leguminosa pohon. Saat ini Indigofera sp telah dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak ruminansia termasuk kambing.
Baca juga: Betulkah Jerami Alfalfa Pakan Terbaik untuk Kelinci Peliharaan?
Leguminosa pohon ini memiliki produktivitas yang tinggi dan kandungan nutrien yang cukup baik, terutama kandungan proteinnya yang tinggi.
Nilai nutrisi tepung daun Indigofera adalah protein kasar 27,97 persen, serat kasar 15,25 persen, Ca 0,22 persen, dan P 0,18 persen.
Sebagai sumber protein, tepung daun Indigofera sp. mengandung pigmen yang cukup tinggi seperti xantofil dan carotenoid. Indigofera sangat disukai oleh kambing dan sapi.
Rumput raja adalah jenis tanaman perenial yang membentuk rumpun, daya adaptasi yang baik di daerah tropis, tumbuh baik pada tanah yang tidak terlalu lembap. Rumput raja merupakan sumber serat kasar, di mana kandungannya 32,6 persen.
Baca juga: Tips Olah Pakan Ikan Patin dan Lele dari Peternak, Bikin Ikan Gemuk
Di samping itu, protein kasarnya cukup tinggi, yaitu mencapai 15,67 persen. Rumput raja dapat diperbanyak menggunakan stek.
Jumlah anakan pada rumput raja lebih banyak dari pada rumput gajah, di mana jumlah anakannya berkisar 15 hingga 25 batang.
Rumput gajah adalah rumput tropika yang mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap berbagai kondisi lingkungan serta tahan terhadap kekeringan dan lindungan. Rumput tersebut mempunyai produksi tinggi, palatabel dan pertumbuhannya cepat.
Penanaman dilakukan dengan stek, dapat dipanen pada umur 60 hari setelah tanam (HST). Pemanenan berikutnya setiap 40 hari.
Baca juga: 6 Pilihan Pakan Ikan Cupang Selain Jentik Nyamuk
Tinggi tanaman dapat mencapai 8 hingga 4,5 meter. Rumput gajah merupakan sumber serat kasar dan energi.
Kandungan serat kasarnya 34,2 persen dan protein 10,2 persen. Di Indonesia, produksi segar rumput gajah jenis Hawaii mencapai 277 ton per hektar per tahun atau 36 ton per hektar per tahun bahan kering.
Rumput gajah dwarf merupakan salah satu rumput unggul yang berasal dari Filipina. Rumput ini mempunyai produksi yang cukup tinggi.
Selain itu, rumput ini menghasilkan banyak anakan, mempunyai akar kuat, batang yang tidak keras dan mempunyai ruas-ruas daun yang banyak serta struktur daun yang muda sehingga sangat disukai oleh ternak.
Baca juga: Tips dan Trik Pergantian Pakan Baru untuk Kucing
Walaupun rumput ini lebih pendek yaitu 1 hingga 1,5 meter, namun jumlah anakannya lebih banyak yaitu 20 sampai 30 batang atau rumpun.
Rumput BD baik digunakan sebagai rumput gembala karena lebih tahan injakan, pertumbuhan cepat, tahan terhadap kekeringan, toleran terhadap lahan kritis, dan cocok di daerah tropis.
Kandungan serat kasarnya mencapai 30 sampai 35 persen dan protein kasar 6 sampai 10 persen. Kapasitas tampung dalam 1 hektar mencapai 9 sampao 12 ekor sapi dewasa per tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.