JAKARTA, KOMPAS.com - Brokoli adalah salah satu tanaman sayuran yang banyak diminati. Sayuran ini banyak dijual di pasar tradisional maupun supermarket.
Permintaan pasar yang cukup tinggi membuat prospek bisnis brokoli cukup menjanjikan. Namun, untuk bisa menghasilkan keuntungan yang besar, teknik budidaya brokoli harus dilakukan dengan baik.
Budidaya brokoli yang baik akan menghasilkan tanaman yang sehat dan kualitas panennya bermutu tinggi. Dikutip dari buku Panduan Budidaya Tanaman Sayuran, Selasa (4/10/2022), berikut penjelasan seputar cara menanam brokoli yang benar.
Baca juga: Tahapan Budidaya Jamur Tiram di Rumah, Mudah dan Menguntungkan
Benih yang akan digunakan untuk menanam harus disterilisasi terlebih dahulu. Sterilisasi benih dilakukan dengan merendam dalam larutan fungisida dengan dosis yang dianjurkan atau dengan merendam dalam air panas selama 15-30 menit.
Setelah itu, benih diseleksi. Benih brokoli yang digunakan hanyalah benih yang tenggelam. Kemudian, rendam benih selama kurang lebih 12 jam atau sampai benih pecah supaya cepat berkecambah.
Persemaian dilakukan pada bedengan semai yang dinaungi dengan naungan plastik, jerami, atau daun-daunan. Penyemaian benih brokoli bisa dilakukan dengan menyebar rata di atas bedengan atau disebar dalam barisan sedalam 0,2 sampai 1,0 cm.
Setelah dua minggu setelah semai, benih akan tumbuh menjadi bibit yang sudah bisa dipindahkan ke dalam bumbung. Bibit bisa dipindahkan ke lahan budidaya setelah mempunyai 3 sampai 4 helai daun atau sekitar umur 1 bulan.
Baca juga: 4 Tahapan Budidaya Jamur Merang, Bisa Dilakukan di Rumah