Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budidaya Brokoli yang Benar agar Panennya Melimpah dan Menguntungkan

Kompas.com - 04/10/2022, 14:26 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

Persiapan lahan

Lahan yang akan digunakan untuk menanam brokoli harus dibersihkan dari gulma atau tanaman liar. Setelah itu, cangkul lahan sedalam 40-50 cm kemudian buat bedengan selebar 80-100 cm, tinggi 35 cm, dan berjarak 40 cm.

Pada lahan miring, perlu dibuat parit di antara bedengan namun jika lahan yang digunakan datar, tidak perlu dibuat parit. Lahan yang terlalu asam bisa diberi kapur dolomit.

Selain mengaplikasikan kapur pertanian, Anda juga perlu mencampurkan 12,5-17,5 ton/ha pupuk kandang. Tak hanya itu, Anda juga bisa memberikan pupuk dasar ZA, urea, SP36, dan KCl.

Baca juga: Cara Menanam Kacang Panjang, Bisa Panen Setiap Minggu

Penanaman

Brokoli ditanam dengan jarak 50 x 50 cm untuk varietas yang tajuknya lebar atau 45 x 65 cm untuk varietas tegal. Waktu tanam terbaik yaitu pagi hari sekitar pukul 6-9 pagi atau sore hari sekitar jam 3-5 sore.

Ilustrasi brokoli, menanam brokoli. PIXABAY/ARTVERAU Ilustrasi brokoli, menanam brokoli.

Penanaman brokoli dilakukan dengan meletakkan bibit pada lubang tanam kemudian tutup lubang tanam dengan tanah.

Pemeliharaan tanaman

Agar tanaman brokoli tumbuh dengan baik, maka perlu perawatan tanaman yang optimal. Adapun perawatan tanaman yang perlu dilakukan, seperti berikut:

  • Penyulaman: kegiatan ini dilakukan untuk mengganti bibit yang mati atau pertumbuhannya tidak baik. Penyulaman biasanya dilakukan sebelum tanaman berumur 2 minggu.
  • Perempalan: pemeliharaan ini dilakukan sedini mungkin agar ukuran dan kualitas mass bunga terbentuk optimal.
  • Pengendalian hama dan penyakit: bisa dilakukan sejak perlakuan benih hingga saat tanaman mulai tumbuh. Jika serangan hama dan penyakit sudah melebihi ambang batas ekonomi, maka pengendalian dilakukan dengan aplikasi pestisida.
  • Penyiangan: kegiatan membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar area budidaya. Penyiangan dilakukan secara manual atau dengan menyemprotkan herbisida kimia.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau