Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Budidaya Kacang Koro Pedang agar Hasilnya Menguntungkan

Kompas.com - 04/10/2022, 19:56 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

Baca juga: Mudah, Ini Cara Menanam Kacang Hijau dengan Kapas di Rumah

Penyiangan

Gulma atau tanaman liar yang tumbuh di sekitar area budi daya kacang koro pedang perlu dibersihkan. Tujuan, menjaga agar tidak terjadi kompetisi antara tanaman budi daya dan gulma.

Pengendalian hama dan penyakit

Ilustrasi kacang koro pedang. SHUTTERSTOCK/BONCHAN Ilustrasi kacang koro pedang.

Pengendalian hama dan penyakit bisa dilakukan dengan menyemprotkan pestisida sesuai dengan jenis hama maupun penyakit yang menyerang. Pemberian pestisida juga harus dilakukan sesuai dosis anjuran.

Baca juga: Pedoman Budidaya Kacang Tanah yang Mudah Dilakukan

Perawatan buah

Tanaman kacang koro perlu diberi tiang penyangga agar buah tidak busuk akibat menempel di tanah. Warna buah harus selalu dipantau. Saat warnanya mulai coklat, segera memetik kacang koro pedang

Panen dan pascapanen

Koro pedang tipe tegak biasanya bisa dipanen setelah tanaman berumur empat bulan yang ditandai dengan polong tua berwarna kuning jerami. Pada dua hingga tiga minggu setelah panen pertama, tanaman bisa dipanen kembali hingga tanaman berumur enam bulan.

Baca juga: Cara Menanam Kacang Panjang, Bisa Panen Setiap Minggu

Sedangkan, tanaman kacang koro tipe merambat biasanya bisa dipanen setelah tanaman berumur 12-15 bulan. Kacang koro yang sudah petik bisa segera dikeringkan di bawah sinar matahari selama satu hari.

Setelah itu, lakukan pemecahan untuk mengeluarkan biji dari cangkangnya. Pemecahan ini bisa menggunakan alat plastik atau tidak agar biji yang dihasilkan tidak kotor serta kualitasnya tetap terjaga baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau