Biasanya, tanaman yang digunakan untuk membuat pupuk ini adalah jenis kacang-kacangan dan tanaman air. Pupuk hijau diketahui mengandung nitrogen yang bisa dengan mudah terurai dalam tanah.
Pupuk kandang adalah jenis pupuk organik dari kotoran hewan. Pupuk ini biasanya digunakan untuk tanaman yang hasil panen utamanya berasal dari buah atau biji seperti timun, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
Baca juga: Manfaat dan Cara Menggunakan Pupuk TSP untuk Suburkan Tanaman
Kompos adalah pupuk yang terbuat dari pelapukan bahan organik dengan bantuan organisme pengurai.
Pupuk ini bisa terbuat dengan sistem anaerob atau aerob. Contoh pupuk kompos, antara lain bokashi, vermikompos, dan pupuk organik tablet.
Baca juga: Cara Membuat Kompos dari Kulit Kacang
Jenis pupuk organik lainnya yang bisa digunakan untuk menanam atau menunjang pertumbuhan tanaman adalah pupuk hayati.
Pupuk ini terbuat dari organisme hidup yang memiliki kemampuan meningkatkan kesuburan tanah dan menyediakan nutrisi untuk tanaman.
Biasanya, pupuk hayati terbuat dengan mengisolasi bakteri baik untuk tanaman. Jenis bakteri yang dapat menjadi bahan pembuatan pupuk hayati, antara lain Azotobacter choococum untuk mengikat nitrogen, Bacillus megaterium untuk melarutkan fosfor, dan Bacillus mucilaginous yang dapat melarutkan kalium.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.