Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Lengkuas agar Rimpangnya Melimpah

Kompas.com - 10/10/2022, 17:20 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lengkuas adalah tanaman rempah yang bisa tumbuh dimana saja. Lengkuas juga cocok ditanam di beberapa jenis tanah seperti tanah latosol merah coklat, andosol, dan aluvial dengan tekstur lempung berliat, lempung berpasir, lempung merah, dan lateristik.

Secara umum, urutan tata cara budidaya lengkuas tidak berbeda jauh dengan tanaman lain. Dilansir dari buku Budidaya Tanaman Obat & Rempah, Senin (10/10/2022), berikut penjelasan lengkapnya.

Baca juga: Mudah, Ini Cara Menanam Kunyit di Halaman Rumah

Pengolahan tanah

Pengolahan tanah dilakukan dengan menggemburkan tanah kemudian dibuat menjadi guludan. Setelah itu, berikan pupuk untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Jika dibutuhkan, tambahkan juga bahan kimia untuk memberantas hama yang tumbuh di lahan tersebut. Apabila lahan terlalu asam, maka tambahkan kapur dolomit untuk meningkat pH tanah.

Ilustrasi lengkuasFreepik/jcomp Ilustrasi lengkuas

Pembibitan

Benih lengkuas yang digunakan harus memenuhi syarat mutu genetik, mutu fisiologi, dan mutu fisik. Mutu genetik berarti benih berasal dari tanaman induk yang unggul.

Baca juga: Mudah, Cara Menanam Jahe di Pekarangan Rumah

Sementara yang dimaksud dengan mutu fisiologis yaitu benih yang persentase pertumbuhannya tinggi. Sedangkan mutu fisik berarti benih yang ditanam bebas hama dan penyakit.

Benih kemudian disemai sampai tumbuh tunas. Biasanya rimpang lengkuas akan tumbuh tunas setelah berumur 4 minggu.

Penanaman

Sebelum menanam, buat lubang tanam terlebih dahulu. Setelah itu, letakan bibit lengkuas ke dalam lubang tanam tersebut dan tutup dengan tanah sembari dipadatkan agar rimpang lengkuas tidak mudah rebah.

Pemeliharaan tanaman

Agar tanaman tumbuh dengan baik, maka pemeliharaan tanaman perlu dilakukan. Beberapa jenis perawatan tanaman lengkuas, antara lain sebagai berikut. 

 

Ilustrasi lengkuas, rimpang lengkuasFreepik/rawpixel.com Ilustrasi lengkuas, rimpang lengkuas

  • Pengairan: lengkuas sebenarnya tidak membutuhkan banyak air. Namun, di awal penanaman sebaiknya beri air dalam jumlah yang cukup.
  • Penyulaman: kegiatan untuk mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak normal dengan bibit baru yang lebih baik. Biasanya dilakukan 2-3 minggu setelah tanam.
  • Penyiangan: kegiatan membersihkan gulma agar tidak terjadi kompetisi antara tanaman budidaya dengan tanaman liar. Kegiatan ini biasanya dilakukan saat tanaman berumur 2-4 minggu kemudian dilanjutkan 3-6 minggu sekali. Akan tetapi, saat tanaman berumur 6-7 bulan, sebaiknya tidak dilakukan penyiangan karena rimpang lengkuas sudah mulai besar.
  • Pembumbunan: kegiatan untuk menutup akar atau rimpang lengkuas yang muncul ke permukaan tanah. Biasanya dilakukan 2-3 kali selama umur tanaman, namun bisa disesuaikan dengan kondisi tanah dan banyaknya hujan.
  • Pemupukan: diperlukan untuk meningkatkan nutrisi pada tanaman. Jenis pupuk yang diberikan antara lain; pupuk organik maupun pupuk NPK.
  • Pengendalian hama dan penyakit: kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi populasi hama dan patogen tanaman. Biasanya dilakukan dengan menyemprotkan pestisida sesuai dengan dosis anjuran.

Baca juga: Cara Menanam Jahe Merah Metode Vertikultur, Cocok untuk Lahan Sempit

Panen

Rimpang lengkuas biasanya sudah bisa dipanen setelah berumur 10-12 bulan. Cara panennya yaitu dengan membongkar rimpang menggunakan cangkul secara hati-hati agar rimpang tidak rusak. Setelah itu, bersihkan rimpang dari tanah yang masih menempel.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com