Mesin tanam padi untuk bibit yang disemai di lahan memiliki kelebihan, yakni bisa digunakan tanpa mengubah metode persemaian yang dilakukan pertani. Namun, kekurangan mesin ini adalah waktu yang diperlukan untuk mengambil bibit padi masih relatif lama.
Baca juga: Cara Kerja Corn Seed Planter, Alat Tanam Jagung yang Efisien
Sedangkan untuk jenis mesin yang kedua adalah memiliki keungggulan bekerja lebih cepat, stabil, dan akurat. Hanya saja, kekurangannya adalah mengharuskan benih padi disemai dengan kotak khusus.
Dengan demikian, jika menggunakan mesin ini, cara penyemaian harus diubah total. Penyemaian padi harus dilakukan dalam kotak semai yang sudah berisi media tanah.
Bibit harus dipelihara dengan penyiraman, pemupukan, dan pengaturan suhu yang baik. Penyemaian dengan cara ini akan menghasilkan bibit yang seragam dan bisa diproduksi dalam jumlah besar.
Baca juga: 3 Media Tanam yang Biasa Digunakan untuk Hidroponik
Ada beberapa syarat menggunakan transplanter agar alat bisa berjalan optimal. Berikut beberapa persyaratan penggunaan alat tanam padi jenis transplanter.