JAKARTA, KOMPAS.com - Penurunan produksi panen tanaman kedelai dipengaruhi oleh banyak Faktor. Salah satu faktor yang menyebabkan produksi kedelai turun yaitu serangan patogen penyebab penyakit tanaman kedelai.
Ada banyak jenis penyakit yang menyerang tanaman ini, salah satu yang paling merugikan yaitu karat daun. Oleh sebab itu, pemahaman tentang cara pengendalian karat daun kedelai perlu diketahui setiap petani.
Baca juga: 6 Hama dan Penyakit Tanaman Kedelai yang Patut Diwaspadai
Serangan penyakit karat daun apabila dibiarkan, bukan saja dapat menyebabkan penurunan hasil, bahkan pada tingkat yang parah dapat menyebabkan kegagalan panen. Penyakit karat daun pada tanaman kedelai disebabkan oleh cendawan Phakopsora pachyrhizi.
Cendawan Phakopsora pachyrhizi menyebar dengan bantuan angin dan aktivitas manusia. Tanaman kedelai yang terserang penyakit ini akan menunjukan gejala seperti muncul bintik-bintik kuning pada daun yang lama kelamaan akan menjadi coklat dan menyebar keseluruh daun kedelai.
Daun yang sudah tertutup oleh bintik-bintik penyakit karat daun akan terganggu proses fotosintesisnya. Hal ini akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kedelai terganggu, karena tidak dapat memproduksi makanan.
Baca juga: 4 Pemeliharaan Tanaman Kedelai agar Bebas Hama dan Panennya Melimpah
Mengingat berbahayanya penyakit karat daun pada kedelai, maka pengendalian penyakit ini harus dilakukan sedini mungkin. Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (12/10/2022), berikut cara mengendalikan karat daun kedelai yang efektif.
Pemilihan varietas tanaman kedelai yang tahan terhadap serangan penyakit karat daun, merupakan langkah pencegahan awal yang harus dilakukan. Varietas tahan memiliki keunggulan khusus dari segi genetiknya, karena memiliki antibodi alami.
Penggunaan varietas tahan dapat mengendalikan risiko kegagalan karena serangan karat daun sampai 36%. Sedangkan pada varietas biasa risiko kegagalan dapat mencapai 86%.
Baca juga: 5 Varietas Tanaman Kedelai Unggul di Indonesia, Apa Saja?
Penyakit yang menyerang tanaman kedelai dapat berasal dari induknya. Penyakit tersebut terbawa dalam benih yang ditanam.
Pencegahan penurunan penyakit karat daun kedelai dari induknya dapat dicegah dengan perendaman benih. Benih direndam dengan fungisida berbahan aktif seperti mankozeb selama 30 menit.
Cara mengendalikan karat daun kedelai selanjutnya yaitu penentuan jarak tanam. Penentuan jarak tanam sangat mempengaruhi tingkat serangan dan penyebaran penyakit karat daun.
Jarak tanam yang semakin rapat menyebabkan tingkat kelembapan tinggi. Kondisi seperti ini sangat disukai oleh cendawan Phakopsora pachyrhizi. Jarak tanam kedelai yang dianjurkan yaitu 40 x 20 cm atau 40 x 25 cm.
Baca juga: Budidaya Tanaman Kedelai Lokal yang Benar agar Panennya Melimpah
Penyebaran penyakit karat daun dapat melalui tanaman inang yang tumbuh disekitar tanaman kedelai. Rumput liar yang tumbuh dapat menjadi tanaman inang karat daun.
Oleh karena itu, sanitasi lahan harus sering dilakukan. Sanitasi lahan yang dapat dilakukan seperti mencabut dan membuang rumput liar di luar lahan penanaman.
Apabila langkah pencegahan penyakit karat daun yang dilakukan belum membuahkan hasil, maka cara terakhir yang bisa dipilih yaitu menyemprotkan fungisida.
Jenis fungisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan karat daun yang memiliki bahan aktif seperti mankozeb, klorotalonil, propineb dan methylation. Lakukan penyemprotan fungisida sesuai dosis yang disarankan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.