JAKARTA, KOMPAS.com - Jamur merang adalah salah satu jenis jamur yang banyak dikonsumsi masyarakat. Akan tetapi, jamur merang masih dibudidayakan dalam skala kecil oleh petani.
Padahal, jamur merang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (13/10/2022), budidaya jamur merang memiliki peluang keuntungan yang cukup besar.
Selain itu, budidaya jamur merang juga memiliki nilai ekonomi lebih tinggi jika dibandingkan dengan jamur pangan lainnya. Pun permintaan pasar akan jamur merang terus meningkat.
Baca juga: Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan Budidaya Jamur Tiram
Di samping itu, teknik budidaya jamur merang cukup mudah, bahan baku tersedia melimpah, waktu panen singkat dan limbah media tanamnya dapat dimanfaatkan sebagai kompos atau pupuk organik.
Usaha budidaya jamur merang dapat menimbulkan dampak positif secara sosial karena menyerap tenaga kerja, menggeliatkan ekonomi masyarakat dan mengurangi pengangguran.
Adapun dari aspek lingkungan, usaha budidaya jamur merang memiliki manfaat antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Kenali, 4 Faktor yang Pengaruhi Pertumbuhan Jamur Tiram
Berikut cara budidaya jamur merang.
Kumbung adalah rumah jamur merang yang berfungsi untuk melindungi media tanam dan pertumbuhan jamur merang dari sinar matahari secara langsung, hujan dan kontaminasi dari jamur liar.
Selain itu, kumbung juga berperan untuk memanipulasi iklim sehingga dapat sesuai dengan habitat asli jamur merang.
Baca juga: Tahapan Budidaya Jamur Tiram di Rumah, Mudah dan Menguntungkan
Panduan bangunan kumbung antara lain sebagai berikut.
Media tanam berpengaruh besar terhadap pertumbuhan jamur merang. Semakin baik media tanam yang digunakan maka semakin baik pula pertumbuhan jamur merang nantinya.
Meskipun demikian, produktivitas juga dipengaruhi oleh metode budidaya yang tepat. Adapun media tanam yang dapat digunakan antara lain jerami padi, tandan kosong kelapa sawit dan limbah sagu aren.
Baca juga: Tahapan Budidaya Jamur Tiram di Rumah, Mudah dan Menguntungkan
Sementara itu, fermentasi atau pengomposan bertujuan agar proses pelapukan media tanam lebih cepat. Untuk itu, media tanam dicampur dengan bahan lain seperti kapur pertanian, dedak, dan lainnya, kemudian difermentasikan selama 10 hari.
Adapun pasteurisasi atau steam bertujuan untuk mematikan mikroorganisme yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur merang.
Adapun caranya adalah dengan mengalirkan uap panas yang dihasilkan oleh pemanasan air menggunakan drum melalui pipa besi ke dalam kumbung yang telah diisi media tanam.
Waktu sterilisasi adalah 5 sampai 8 jam dengan suhu 60 derajat celcius dalam kondisi seluruh celah kumbung harus tertutup rapat.
Baca juga: 4 Tahapan Budidaya Jamur Merang, Bisa Dilakukan di Rumah
Penebaran bibit atau inokulasi dilakukan secara merata langsung pada seluruh permukaan media tanam yang telah tersusun di atas rak didalam kumbung yang telah disterilkan setelah suhu di dalam kumbung turun menjadi 32 sampai 35 derajat celcius.
Bibit jamur yang diperlukan untuk kumbung berukuran 4 x 6 meter dan susunan rak sebanyak 10 rak media tanam (kanan kiri masing-masing 5 rak) berkisar 20 sampai 30 botol baglog jamur merang yang berisi kurang lebih 1 kg atau 1.700 cc.
Inkubasi merupakan proses yang dilakukan dalam kumbung dan bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan miselium jamur.
Kumbung jamur harus tetap ditutup selama 3 sampai 4 hari dalam suhu 32 sampai 35 derajat celcius dan kelembapan 70 hingga 90 persen.
Baca juga: Mengenal Baglog Jamur Tiram dan Cara Membuatnya
Pemeliharaan jamur merang meliputi kegiatan pengaturan suhu dan kelembapan udara. Jamur merang memerlukan suhu antara 32 sampai 38 derajat celcius dan kelembapan 80 sampai 90 persen.
Adapun alat yang digunakan adalah termometer dan higrometer yang dipasang di dalam kumbung. Agar suhu dan kelembapan sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur, maka perlu dilakukan pengabutan air menggunakan sprayer yang dilengkapi nozzle.
Frekuensi pengabutan pada musim hujan cukup sekali sehari pada pagi hari serta dua kali pada musim kemarau pada pagi dan sore hari.
Hama yang biasa menyerang jamur merang adalah kutu, lalat, cacing dan tikus. Untuk menghindarinya perlu dilakukan pengontrolan bahan baku atau media yang tidak mengandung hama dan penyakit.
Baca juga: Cara Budidaya Jamur Tiram Pakai Serbuk Gergaji, Sederhana dan Mudah
Selain itu, peralatan yang digunakan selama budidaya harus dalam kondisi bersih dan selalu membuang jamur liaryang tumbuh pada media tanam.
Panen dilakukan menggunakan tangan dan peralatan yang steril dan telah dibasahi dengan alkohol 70 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.