Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Budidaya Jamur Tiram Pakai Serbuk Gergaji, Sederhana dan Mudah

Kompas.com - 26/09/2022, 12:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Budidaya jamur tiram adalah salah satu jenis budidaya di bidang agribisnis yang banyak dilirik. Ini seiring dengan kepopuleran jamur tiram yang mencuat dan digemari masyarakat.

Dikutip dari laman Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Banjarbaru, Senin (26/9/2022), jamur tiram adalah salah satu jenis jamur konsumsi yang memiliki kandungan banyak vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh.

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) relatif dapat dibudidayakan di semua lokasi, baik dataran tinggi atau dataran rendah. Tentunya peluang bisnis budidaya jamur tiram ini bisa dilakukan secara lebih luas.

Baca juga: Panduan Perawatan Budidaya Jamur saat Cuaca Panas

Ilustrasi jamur tiram. FREEPIK/AZERBAIJAN_STOCKERS Ilustrasi jamur tiram.

Umumnya budidaya jamur tiram dilakukan dengan media baglog dengan bahan utama serbuk kayu. Namun, seiring dengan semakin meningkatnya permintaan, maka tentu harus ditemukan media tanam alternatif lain yang relatif lebih mudah ditemukan dan dengan harga murah.

Salah satu bahan yang biaa digunakan sebagai alternatif pengganti serbuk kayu adalah serbuk gergaji, yang memiliki struktur dan kandungan yang tidak jauh berbeda.

Berikut cara budidaya jamur tiram dengan serbuk gergaji yang sederhana dan mudah dilakukan.

1. Persiapan media tanam

Tahapan awal dalam budidaya jamur tiram hampir sama dengan budidaya jamur pada umumnya. Media tanam merupakan hal yang harus dibuat terlebih dahulu.

Baca juga: 10 Jamur yang Banyak Dikonsumsi Masyarakat, Apa Saja?

Umumnya media tanam dalam budidaya jamur dikenal dengan istilah baglog. Tahapan pembuatan media menggunakan serbuk kayu juga secara teknis tidak jauh berbeda, hanya serbuk kayu yang biasa dipakai digantikan dengan serbuk gergaji.

Siapkan bahan media tanam dengan komposisi serbuk gergaji (70 sampai 80 persen), bekatul (10 sampai 15 persen), kapur (1 sampai 2 persen) dan biji bijian (2 sampai 5 persen).

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau