Bedengan tempat persemaian dilakukan pengolahan tanah, diberi pupuk dasar dan Furadan 3G untuk menghindari hama. Bedengan dibuat dengan lebar 120 cm, tinggi 20 sampai 25 cm, lebar parit 40 cm dengan kedalaman 40 cm.
Benih yang akan disemaikan sebelumnya direndam dalam air dingin pada suhu 27 derajat celcius selama 24 sampai 48 jam. Selama perendaman, air diganti dua hingga tiga kali.
Baca juga: 5 Tips Menanam Jagung Saat Musim Hujan agar Bebas Penyakit
Biji yang mengambang pada saat perendaman harus dibuang.
Benih disemai pada tanah dengan jarak tanam 15 x 10 cm, dengan kedalaman 2,5 cm, setiap satu lubang ditanam satu biji. Di atas permukaan tanah ditutup jerami atau sekam kemudian disiram secukupnya.
Perawatan persemaian meliputi pencegahan hama dan penyakit dilakukan seawal mungkin. Sewaktu masih di persemaian, setiap 20 sampai 30 hari dilakukan pemupukan susulan menggunakan pupuk urea.
Transplanting atau pemindahan bibit dilakukan setelah lima sampai enam bulan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam transplanting di antaranya bibit yang akan dipindahkan adalah bibit yang sehat dan bibit yang dicabut harus segera ditanam.
Baca juga: Cara Menanam Cabai Saat Musim Hujan agar Tidak Gagal Panen
Sebelum penanaman akar dipotong, disisakan 20 cm, dan pucuk tanaman dipangkas hingga tinggi tanaman hanya kurang lebih 20 cm.
Sebelum penanaman, lahan yang akan ditanami asparagus dibajak dalam dan merata. Buatlah parit dengan kedalaman 15 sampai 20 cm.
Untuk tempat tanam, jarak antar tanaman 40 sampai 50 cm dan jarak antar baris 1,25 sampai 1,5 meter. Pada awal tanam kangant menggunakan pupuk kimia, tetapi menggunakan pupuk kandang.