Pada saat tersebut tidak dilakukan panen selama tiga sampai empat minggu (fase istirahat) dan dilakukan seleksi induk. Pupuk susulan dilakukan dengan cara membuat parit sepanjang barisan berjarak 20 cm dari tanaman, dalamnya parit 15 cm kemudian pupuk dicampur dan ditutup dengan tanah.
Pupuk susulan kimia diberikan setiap bulan, sedangkan pupuk kandang diberikan setiap tiga bulan sekali. Pupuk susulan ke empat kembali lagi seperti pupuk pertama, dan seterusnya.
Baca juga: 5 Langkah Menanam Wortel dari Benih
Pengendalian hama dan penyakit. Tanaman induk yang mati karena terkena hama atau penyakit dipotong dan diganti dengan cara membesarkan batang yang tumbuh normal.
Hama yang sering dijumpai adalah ulat grayak dan ulat tanah yang menyerang selama periode transisi musim kemarau ke musim hujan. Adapun penyakit yang menyerang dari golongan jamur.
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara mekanik selama serangan belum terlalu berat. Aplikasi pestisida dilakukan jika serangan sudah cukup berat.
Sementara itu, yang digunakan adalah pestisida organik dari daun tembakau.
Baca juga: Tips Menanam Sayur di Rumah agar Bisa Panen Setiap Hari
Asparagus dapat dipanen rebungnya pada umur empat sampai bulan setelah transplanting. Asparagus hijau yang dipanen adalah setelah muncul diatas tanah dengan kondisi pucuk yang masih kuncup.
Panen dilakukan dengan dua cara, yaitu mencabut dan memangkas atau memotong batang muda. Cara panen dengan memotong batang muda merupakan cara yang lebih baik, karena cara tersebut tidak merusak sistem perakaran tanaman yang dijadikan indukan.
Jika panen pertama dilakukan pada umur empat bulan setelah transplanting, maka penen kedua pada umur lima bulan dengan interval panen dua hari sekali. Pada bulan keenam dan seterusnya dapat dipanen setiap hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.