Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Jengkol dengan Mudah, Bisa Jadi Peluang Usaha

Kompas.com - 21/10/2022, 10:27 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jengkol (Archidendrin pauciflorum) adalah salah satu tanaman yang dikenal dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Bukan hanya karena buahnya yang dapat diolah menjadi beberapa jenis makanan, tapi juga karena jengkol memiliki banyak manfaat positif bagi kesehatan.

Namun, ada efek bau setelah memakan jengkol. Buah jengkol memang tidak memiliki bau, namun setelah Anda memakannya, efek bau akan mulai bermunculan dari tubuh.

Jengkol termasuk bahan makanan yang memiliki harga cukup tinggi. Bahkan pada saat permintaan sedang tinggi, harga jengkol bisa melonjak karena ketersediaan barang yang terbatas.

Baca juga: Cara Menanam Alpukat Mentega agar Cepat Berbuah

Ilustrasi jengkol, buah jengkol. Kulit jengkol dapat dimanfaatkan sebagai insektisida alami.SHUTTERSTOCK/HARYS XU Ilustrasi jengkol, buah jengkol. Kulit jengkol dapat dimanfaatkan sebagai insektisida alami.

Ini bisa menjadi peluang Anda untuk sukses dari menanam jengkol. Untuk Anda yang tertarik, berikut cara menanam jengkol yang bisa dilakukan dengan mudah.

1. Persiapan bibit

Ada dua cara mendapatkan bibit jengkol, yakni secara generatif dan vegetatif. Cara generatif adalah cara yang bisa dilakukan dengan cara menanam pohon jengkol mulai dari biji.

Adapun cara vegetatif adalah cara menanam pohon jengkol dengan cara okulasi atau menempel. Namun, walaupun terdiri dari dua cara, hal yang harus diperhatikan diawal adalah pohon indukan.

Pastikan pohon indukan yang bijinya diambil atau yang akan dicangkok adalah pohon indukan yang berkualitas dan berbuah banyak. Dengan begitu, sifat yang sama diharapkan akan menurun kepada bibit yang akan anda tanam nanti.

Baca juga: Cara Menanam Asparagus, Bisa Panen Setiap Hari

Jengkol sebenarnya adalah biji yang bisa ditanam. Akan tetapi, tidak semua biji jengkol dapat ditanam.

Hanya biji jengkol yang sudah tua saja yang bisa ditanam dan salah satu ciri biji jengkol yang sudah tua adalah biji yang jatuh dari pohon dengan sendirinya.

Untuk menyemai biji, langkah pertama adalah persiapan polybag yang merupakan media semai yang paling umum digunakan. Selain mudah didapatkan, harga yang murah juga menjadikan polybag sebagai media tanam yang paling diminati.

Untuk media tanam, Anda bisa menggunakan tanah gembur dengan campuran pupuk kandang sebagai pupuk dasar dengan perbandingan 1 : 1 yang mengisi seluruh bagian polybag. Masukkan biji jengkol ke dalam media semai sedalam beberapa cm.

Baca juga: Cara Menanam dan Merawat Cabai Hias, Bentuknya dan Warnanya Cantik

Ilustrasi jengkol, buah jengkol. Kulit jengkol dapat dimanfaatkan sebagai insektisida alami. SHUTTERSTOCK/HARYS XU Ilustrasi jengkol, buah jengkol. Kulit jengkol dapat dimanfaatkan sebagai insektisida alami.

Siram dengan air secara berkala. Setelah dua minggu ditanam, biasanya biji jengkol akan mulai mengeluarkan akar dan tunas mulai keluar permukaan tanah.

Jika dirasa sudah cukup besar, Anda bisa memindahkannya ke lahan yang lebih luas agar tumbuh secara maksimal.

2. Penanaman jengkol

Pohon jengkol membutuhkan lahan tanam yang cukup luas serta cahaya matahari yang cukup. Meskipun termasuk tanaman yang mudah tumbuh, pohon jengkol akan lebih mudah tumbuh pada tempat yang ada di dataran rendah.

Di beberapa tempat pohon jengkol dapat tumbuh sangat tinggi dengan akar yang kuat.

Baca juga: Jangan Dibuang, Kulit Jengkol Bisa Dijadikan Insekstisida

Jika Anda ingin membudidayakan pohon jengkol, ada baiknya sebelum pemindahan bibit dari tempat penyemaian ke lahan, lahan dilubangi terlebih dahulu. Biasanya, lahan dilubangi dengan ukuran 40cm x 40cm dengan kedalaman 40 cm.

Adapun jika Anda ingin menanam lebih dari satu pohon, usahakan jarak satu pohon dengan pohon lainnya sejauh 6 meter atau lebih agar ketika besar nanti pohon tetap mendapatkan ruang yang cukup untuk tumbuh.

Sebelum melakukan cara menanam jengkol, lubang yang sudah dibuat harus diisi dengan pupuk kandang terlebih dahulu dan dibiarkan selama tiga sampai empat hari.

Pemupukan dilakukan untuk memperkaya unsur hara yang ada didalam tanah sehingga nantinya akan mendukung pertumbuhan pohon jengkol.

Baca juga: Cara Menanam Labu Siam di Pot, Cocok untuk Lahan Sempit

Penanaman di lahan terbuka ini merupakan salah satu hal yang mempengaruhi cepat atau tidaknya pertumbuhan pohon jengkol. Alasannya karena pohon jengkol memerlukan tanah yang lembap untuk tumbuh.

Untuk itulah banyak petani jengkol yang menanam pohon jengkol pada saat awal-awal musim penghujan karena pada saat itu tingkat kelembapan tanah sangat terjaga.

Sama seperti tanaman lainnya, perawatan pada pohon jengkol lebih ditekankan pada penyiangan gulma karena gulma dapat menyerap nutrisi yang ada di dalam tanah yang dibutuhkan oleh pohon jengkol.

Namun, tentu saja, ada perawatan lain yang biasanya dilakukan untuk pohon jengkol untuk mencegah penyebaran penyakit dan hama.

Baca juga: 5 Tips Menanam Jagung Saat Musim Hujan agar Bebas Penyakit

Hama yang paling umum ditemui di pohon jengkol adalah semut kerangrang, ulat, dan jamur yang dapat mengganggu pertumbuhan daun dan buah jengkol. Salah satu cara paling ampuh untuk mencegah semut kerangrang membuat sarang di pohon jengkol adalah dengan deteksi dini.

Jika sudah terlihat daun yang menggulung dan dikerubuti oleh semut kerangrang, Anda harus segera memotongnya dan menjauhkannya dari pohon jengkol. Untuk ulat dan jamur, anda bisa mencegahnya dengan melakukan penyemprotan insektisida secara rutin.

Dalam masa perawatan, anda juga bisa memberikan pupuk lanjutan bagi pohon jengkol. Namun, yang harus diperhatikan adalah waktu pemberian pupuk tersebut.

Usahakan pemberian pupuk baru dilakukan setelah usia tanaman sudah enam bulan di lahan terbuka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau