Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Cara Mengendalikan Penyakit Busuk Buah Tomat

Kompas.com - 21/10/2022, 12:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tomat adalah salah satu tanaman hortikultura penting bagi masyarakat Indonesia. Tomat dapat diolah menjadi berbagai hidangan maupun minuman dengan kandungan gizi yang tinggi pula.

Dalam budidaya tomat, Anda harus memperhatikan adanya risiko penyakit yang bisa merusak tanaman dan menyebabkan gagal panen. Salah satunya adalah penyakit busuk buah.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (21/10/2022), ada dua jenis penyakit busuk buah tomat, yakni busuk buah antraknosa dan busuk buah rhizoctonia. Berikut cara pengendalian masing-masing penyakit busuk buah tomat tersebut.

Baca juga: 9 Tips Menanam Tomat Saat Musim Hujan agar Tidak Gagal Panen

Ilustrasi tanaman tomat.FREEPIK/AZERBAIJAN_STOCKERS Ilustrasi tanaman tomat.

1. Penyakit busuk buah antraknosa

Penyebab penyakit busuk buah antraknosa adalah serangan cendawan Colletotrichum coccodes (Wallr.) Hughes. Penyakit tomat jenis ini biasanya menyerang buah, akar, dan batang tanaman tomat.

Gejala penyakit busuk buah antraknosa antara lain terdapat bercak kecil namun berair, bercak tersebut berbentuk bulat dan cekung yang semakin melebar, warnanya coklat, semakin lama berbentuk lingkaran yang berpusat pada satu titik dan warnyanya semakin menghitam.

Terdapat bercak ungu di dekat tangkai pada pangkal buah.

Apabila penyakit tomat ini terjadi pada bagian akar dan batang, maka warna pada jaringan korteks akan berubah menjadi coklat dan tanaman tomat akan layu.

Baca juga: 10 Tips Menanam Tomat di Pot agar Subur dan Berbuah Lebat

Berikut beberapa cara mengendalikan penyakit busuk buah antraknosa pada tanaman tomat.

  • Cabut tanaman, jangan pernah memendam tanaman yang sakit dalam tanah diarea yang di gunakan untuk menanam tomat.
  • Melakukan sistem tumpang sari atau rotasi tanaman selama satu hingga dua tahun.
  • Melapisi tanah dengan plastik mulsa dan memberikan lanjaran supaya buah tomat tidak tersentuh tanah.
  • Menanam bibit tanaman tomat yang memiliki tingkat ketahanan tinggi terhadap serangan hama dan penyakit (resisten).
  • Menyemprotkan fungisida yang mengandung bahan aktif kaptafol.

Baca juga: Cara Menanam Tomat dari Biji Kering, Cocok untuk Pemula

Ilustrasi tanaman tomat, tanaman buah tomat.UNSPLASH/DANI CALIFORNIA Ilustrasi tanaman tomat, tanaman buah tomat.

2. Penyakit busuk buah rhizoctonia

Penyakit busuk buah rhizoctonia terjadi karena adanya serangan dari cendawan jenis Thanatephorus cucumeris (frank) Donk.

Gejalanya antara lain bercak cekung yang berwarna coklat, bercak akan membesar sehingga membentuk lingkaran yang berpusat. Bercak berwarna coklat tua, pada bagian tengah mengalami keretakan.

Berikut beberapa cara mengendalikan penyakit busuk buah rhizoctonia.

  • Pengairan harus menggunakan air bersih.
  • Penanaman jangan terlalu dalam.

Baca juga: Cara Menanam Tomat Ceri Hidroponik agar Buahnya Lebat

  • Berikan tiang lanjaran supaya tanaman tomat tidak menyentuh tanah.
  • Berikan mulsa transparan atau mulsa plastik bening.
  • Pilih benih yang tahan penyakit dan hama.
  • Melakukan rotasi tanaman atau sistem tanam tumpangsari.
  • Bersihkan gulma dan tanaman yang yang berpenyakit dengan cara dicabut kemudian dibakar.
  • Berikan fungisida dengan cara disemprotkan pada tanaman. Fungisida yang berbahan aktif chlorothalonil, interval 7 hingga 8 hari sekali.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com